Selasa 11 Jun 2019 10:48 WIB

Mantan Ibu Negara Korsel Tutup Usia

Lee Hee-ho telah berjuang melawan kanker hati yang dideritanya.

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Janda mantan presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, Lee Hee-ho
Foto: bbc
Janda mantan presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, Lee Hee-ho

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Mantan ibu negara Korea Selatan (Korsel), Lee Hee-ho, istri dari mendiang mantan presiden Kim Dae-jung menutup usia pada Senin (10/6) kemarin. Ia meninggal di usia ke-96 tahun di Ibu Kota Seoul.

Menurut laporan kantor berita Yonhap, Lee Hee-ho telah berjuang melawan kanker hati yang dideritanya. Sejak Maret lalu, ia telah dirawat di Seoul Hospital dan keadaannya dilaporkan memburuk pada Sabtu (8/6) lalu.

Baca Juga

“Ibu negara Lee Hee-ho meninggal pada pukul 23.37 (waktu setempat),” ujar pernyataan dari Kim Dae-jung Peace Centre dilansir The Strait Times pada Selasa (11/6).

Lee menjabat sebagai ketua dari Kim Dae-jung Peace Centre, yang didirikan oleh suaminya untuk mengkampanyekan rekonsiliasi antarkorea. Selain itu, yayasan tersebut juga memiliki misi untuk memerangi kemiskinan global.

Kim Dae-jung menjabat sebagai presiden Korsel pada 25 Februari 1998 hingga 225 februari 003. Ia yang dikenal dengan ‘kebijakan sinar matahari’ meninggal pada 18 Agustus 2009.

Selama menjabat sebagai ibu negara, Lee Hee-ho aktif menemani aktivitas kepresidenan sang suami. Ia pernah mengikuti Kim Dae-jung ke Ibu Kota Pyongyang, Korea Utara (Korut) untuk melakukan pertemuan puncak antar Korea untuk pertama kalinya pada 2000. Saat itu, mereka disambut oleh pemimpin Korut Kim Jong Il.

Setelah sang suami meninggal dunia, Lee Hee-ho sempat melakukan perjalanan ke Korut pada 2011 dan 2015. Ia bertekad meneruskan cita-cita Kim Dae-jung untuk mendorong rekonsiliasi antar Korea.

"Saya berharap kunjungan kami akan berkontribusi untuk meningkatkan hubungan antar-Korea," ujar Lee Hee-ho pada 2011, saat menghadiri pemakaman Kim Jong Il.

Hingga pada Agustus 2015, Lee Hee-ho mendapat undangan pribadi dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-un. Meski tidak mengadakan pertemuan, Lee Hee-ho saat itu datang ke Pyongyang dan berkunjung ke sejumlah rumah sakit serta pusat penitipan anak. Ia memberikan obat-obatan dan topi anak-anak yang telah dirajut oleh anggota organisasi bantuan kemanusiaannya.

"Ketika saya memegang tangan anak-anak yang tidak bersalah, saya berpikir bahwa kita tidak boleh menyerahkan rasa sakit karena perpecahan (antar-Korea) kepada generasi mendatang," ujar Lee Hee-ho saat itu.

Pemakaman Lee Hee-ho dilaporkan akan digelar pada Jumat (14/6). Ia akan dikuburkan di Pemakaman Nasional Seoul. Dalam sebuah pernyataan, Presiden Korsel Moon Jae-in menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan ibu negara itu.

"Hari ini kita melihat orang hebat yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk wanita. Selain menjadi istri presiden Kim Dae-jung dan seorang ibu negara, dia termasuk generasi pertama dari aktivis hak-hak perempuan di Republik Korea,” tulis Moon Jae-in melalui media sosial Twitter dan Facebook.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement