Jumat 06 Sep 2013 09:01 WIB

Warga Muslim & Yahudi Kerja Sama Jaga Keamanan London

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Jam Big Ben di Kota London, Inggris.
Jam Big Ben di Kota London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Yahudi ultra-orthodox dan Muslim bekerjasama menjaga lingkungan di London agar tetap aman.

Pemimpin Muslim di wilayah utara-timur London meminta bantuan warga Yahudi yang sudah mendapat pelatihan polisi, untuk meningkatkan keamanan setelah serangan masjid dan ancaman terhadap komunitas Muslim di Inggris.

Inisiatif di Stamford Hill, Hackney itu telah menambahkan masjid dalam daftar lokasi yang harus diawasi oleh Shomrim, organisasi sukarela untuk merespon kejahatan, tindakan anti sosial, dan insiden di wilayah. Mereka menyebut organisasinya sebagai mata dan telinga polisi.

"Kami mengawasi semua masjid. Jika kami melihat ada yang mencurigakan, kami akan mencatat nomor mobil dan melaporkan kepada polisi, menyimpannya untuk intelijen, kami berharap tidak ada lagi kerusuhan," ujar supervisor Shomrim, chaim Hochhauser dikutip Al-Jazeera, Jumat (6/9).

Kepala Pusat Komunita Muslim London Utara, Munaf Zeena mengatakan pengaturan di bawah Shomrim juga akan mencakup isu keamanan, pascaserangkaian serangan menarget masjid dan Muslim pasca terbunuhnya Lee Rigby, tentara AS di Woolwich, London Selatan, pada Mei lalu.

Polisi melaporkan peningkatan kejahatan karena kebencian anti-Muslim. Kelompok sayap kanan Liga Pertahanan Inggris yang dituduh mengobarkan Islamophobia berencana melakukan demonstrasi sepanjang Tower Hamlets pada 7 September.

"Semakin banyak bukti serangan terjadi, semakin kami waspada," ujar Zeena.

Stamford Hill merupakan rumah bagi komunitas terbesar Yahudi Haredi. Banyak dari mereka merupakan pengungsi saat Nazi mendduuki Eropa pada 1930-an dan 1940-an. Penduduk berkembang cepat dan diperkirakan saat ini ada 20 ribu orang. Daerah itu juga didiami warga beragam. Sekitar 14 persen dari populasi, sekitar 34 ribu orang adalah Muslim, menurut sensus 2011. Mereka kebanyakan berasal dari Asia Selatan dan Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement