Kamis 28 Apr 2016 04:10 WIB

Presiden Paling Lama di Dunia Ini Kembali Terpilih dengan 99 Persen Suara

Rep: C32/ Red: Nur Aini
Poster Obiang
Foto: Independent
Poster Obiang

REPUBLIKA.CO.ID,EQUATORIAL GUINEA –- Teodoro Obiang Nguema pada Senin (25/4) meraih suara hingga 99,2 persen dalam pemilihan umum. Pemimpin Equatorial Guinea itu akan memimpin kembali untuk tujuh tahun mendatang. Selama pemilihannya, ia tak pernah mendapat suara kurang dari 97 persen.  

Seperti dilansir Independent, Kamis (28/4), seperenam dari negara-negara Afrika memiliki pemimpin yang telah berkuasa lebih dari 20 tahun. Jumlah itu setara dengan sembilan pemimpin dari 54 negara.

Obiang, yang menduduki kekuasaan sejak hampir 37 tahun lalu melalui kudeta berdarah, berkuasa dalam jangka waktu lama seperti Robert Mugabe dari Zimbabwe, Isaias Afweki dari Eritrea, dan King Mswati III dari Swaziland. Namun, masa kepemimpinannya itu lebih mendekati seperti kekuasaan Eduardo dos Santos dari Angola.

Dia menang atas enam kandidat lainnya. “Saya kandidat rakyat. Siapa pun yang tidak memilih saya berarti menolak perdamaian dan memilih untuk adanya gangguan,” kata Obiang. Obiang beranggapan banyak yang bosan melihat dirinya karena sudah menjabat selama 36 tahun, namun dirinya mengaku sudah mendedikasikan hidupnya untuk negaranya.

Dos Santos dan Obiang menjadi pemimpin negara produsen minyak mentah kedua dan ketiga tertinggi di Afrika. Meskipun begitu, keduanya dituduh menggelapkan banyak kekayaan dan tak mendistribusikan hasil minyak dalam jumlah yang cukup.

Selain itu, Obiang pernah dituduh mengalihkan pajak ke rekening pribadinya. Laporan internal dari Departemen Kehakiman AS menyatakan kekayaan Obiang diperoleh melalui korupsi yang berkaitan dengan industri minyak dan gas negaranya.

Pada 2011, pemerintah AS berhasil mengajukan surat terhadap anak Obiang yang juga sebagai wakil presiden. Surat tersebut dilayangkan untuk mengambil kembali 30 juta dolar AS di Malibu, California, jet Gulfstream, Ferrari, dan puluhan potong memorabilia Michael Jackson bernilai lebih dari 2 juta dolar AS.

Equatorial Guinea pernah menjadi koloni Spanyol. Negara tersebut juga memiliki kesenjangan terbesar di seluruh dunia. Kesenjangan tersebut terkait kekayaan perkapita dan indeks pembangunan manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement