REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki kembali mengancam tidak ada perjanjian migran jika tidak ada perjanjian bebas visa, Selasa (24/5). Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan parlemen akan memblokir kesepakatan jika Turki tidak mendapat akses bebas visa ke zona Schengen Eropa.
Artinya tidak ada pengembalian migran dari Eropa ke Turki. Perjanjian ini telah dilakukan sejak Maret. Uni Eropa menekankan Turki masih harus memenuhi syarat jika ingin permintaannya dikabulkan. Syarat termasuk perbaikan Undang-Undang anti-terorisme Turki yang kontroversial.
Di bawah perjanjian, Turki harus memenuhi 72 syarat pada akhir bulan Juni. Erdogan bersikeras Turki tidak akan mengubah undang-undang.
"Jika ini tidak terjadi, tidak ada keputusan atau hukum dalam perjanjian migran yang keluar dar parlemen Republik Turki," kata Erdogan di Istanbul, Senin (23/5).
Selain soal visa, Erdogan mengatakan Uni Eropa juga belum memenuhi janjinya soal bantuan untuk pengungsi. UE telah menjanjikan 6,7 milyar dolar AS sebagai bagian dari kesepakatan.
"Kami melihat mereka tidak menjaga janji yang sudah dibuat," kata Erdogan seperti dikutip dari BBC.