Ahad 29 May 2016 09:30 WIB

Indonesia Weekend Pikat Wisatawan di London

Kelompok tari Widya Luvtari tampil diiringi oleh kelompok Gamelan DanAnda di Southbank, Jumat (15/4).
Foto: abc
Kelompok tari Widya Luvtari tampil diiringi oleh kelompok Gamelan DanAnda di Southbank, Jumat (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Indonesia Weekend yang digelar 28 hingga 29 Mei 2016 menarik perhatian, tidak saja masyarakat Inggris, tetapi juga wisatawan mancanegara yang berkunjung ke objek wisata London Bridge yang menjadi ikon Kota London, di Taman Potters Fields.

Indonesia Weekend yang digagas oleh Bangga Indonesia Ltd dan Ditali Cipta Kreatif serta mendapat dukungan dari Elzatta itu menampilkan berbagai kesenian.

Di antaranya tarian yang dibawakan penari terkemuka Didik Nini Thowok, pencak silat oleh Cecep Arif Rahman yang dikenal dalam film "The Raid", Arumba Saung Udjo, serta permainan gamelan dari Lila Bhawa yang sebagian besar pemainnya warga Inggris dan peragaan busana Muslim serta pertunjukan musik Sasando dari Ivan Nestorman.

Duta Besar RI di London Dr Rizal Sukma membuka Indonesia Weekend yang juga dimeriahkan bazar makanan dan stand yang menjual produk fashion, kerajinan serta penampilan Malang Carnaval yang menarik perhatian pengunjung untuk berfoto.

Dubes Rizal Sukma mengatakan penyelenggaraan Indonesia Weekend yang diadakan masyarakat Indonesia patut mendapat dukungan berbagai pihak. Hal ini menunjukkan masyarakat yang memainkan peranan besar dibanding institusi pemerintahan. Tanpa inisatif dan partisipasi masyarakat, hal itu tidak bisa dilakukan hanya oleh KBRI.

"Saya berharap acara semacam Indonesia Weekend bisa dilakukan setiap tahun dalam upaya mempromosikan Indonesia di London," ujarnya seraya menambahkan Indonesia harusnya lebih banyak menggelar acara serupa.

Hal ini menjadi tantangan agar masyarakat Inggris dapat memahami tentang Indonesia dan itu tidak mudah karena Indonesia belum begitu dikenal, ujarnya.

Seniman Didik Nini Thowok mengaku sangat senang bisa memperkenalkan kesenian tradisional Indonesia kepada masyarakat di Inggris, meskipun kehadirannya di Kerajaan Inggris bukan yang pertama kali.

Didik yang menampilkan tarian Dua Muka yang menjadi ciri khasnya, selain tari Sintren dari daerah pesisir Cirebon dan Wulang Gatho mengharapkan acara Indonesia Weekend bisa digelar setiap tahun seperti halnya penyelenggaraan Pasar Malam Tong-tong di Belanda.

Sementara itu pesilat Cecep Arif Rahman mengatakan seni bela diri cukup dikenal di Inggris dengan adanya perguruan silat di London yang dipopulerkan oleh Aidinal Alrashid sejak lama. Namun Cecep mengakui bahwa ia ingin agar anak-anak asuhannya mendapatkan pengalaman berharga. Seni bela diri pencak silat bukan untuk menyakiti tetapi bagaimana seseorang dapat memaksimalkan potensi yang ada.

Aksi duel pencak silat yang dibawakan anak asuhan Cecep membuat para penonton merasa berdebar, meskipun dibalut dengan kreogafi dengan aksi pukulan dan tendangan. Apalagi penampilannya dalam berbagai event internasional juga banyak diminati.

Acara Indonesian Weekend diadakan untuk pertama kalinya di Taman Potters Field, London, tidak jauh dari kantor Wali Kota London. Acara ini dibuka dengan penampilan flash mob tarian poco-poco dipimpin Ketua Program dan Pemberdayaan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) Lily Karmel yang diikuti pengunjung yang ikut bergoyang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement