Rabu 01 Jun 2016 07:50 WIB

Facebook, Twitter, You Tube Sepakat Hapus Konten Kebencian

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Media sosial
Foto: ist
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Sejumlah platform media sosial menyepakati kode etik untuk mengatasi promosi kebencian secara daring di Eropa, Selasa (31/5). Facebook, Twitter, You Tube dan Microsoft akan menghapus segala komentar kebencian dalam 24 jam.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Uni Eropa untuk mengatasi peningkatan isu rasial di tengah krisis pengungsi dan terorisme. Sebagai bagian dari kesepakatan, para 'raksasa teknologi' ini akan meninjau mayoritas permintaan penghapusan komentar kebencian ilegal kurang dari 24 jam.

Jika diperlukan, akses menuju konten komentar tersebut juga akan dihapus. Facebook dan kawan-kawan juga akan memperkuat kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil yang membantu menandai konten-konten kebencian di jaringan daring.

Di Jerman, Google, Facebook dan Twitter sepakat untuk menghapus konten dari situs mereka dalam 24 jam. Mereka bahkan meluncurkan penyelidikan. "Tidak ada ruang untuk ujaran kebencian di Facebook," kata Monika Bickert, Kepala Manajemen Kebijakan Global Facebook.

Kode etik ini juga meningkatkan upaya mereka untuk memperbarui sistem. Pengguna sekarang bisa melaporkan konten kebencian dan staf dilatih untuk menangani permintaan semacam itu.

Twitter hingga saat ini sudah menangguhkan lebih dari 125 ribu akun sejak 2015 yang berisi promosi aksi teror dan terkait ISIS. AS juga telah mengambil upaya yang sama dengan bekerja sama pada perusahaan teknologi untuk melawan radikalisme.

Yahudi yang juga sering jadi sasaran kebencian menyambut baik kode etik ini. "Ini adalah kesepakatan bersejarah yang datang di saat terbaik," kata Presiden Kongres Yahudi Eropa, Dr. Moshe Kantor, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement