REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tornado melanda Yancheng, sebuah kota di wilayah timur Cina, Kamis (24/6). Sebanyak 78 orang tewas dan 500 lainnya terluka dalam peristiwa ini.
Hembusan angin tornado mencapai lebih dari 80 mil per jam. Sejumlah benda-benda berat seperti mobil ikut terseret angin. Akibatnya, kerusakan bangunan-bangunan terjadi, serta menara pemancar sinyal.
"Langit berubah gelap dan kami pikir hujan di musim panas segera terjadi, namun tiba-tiba angin berhembus sangat kencang," ujar seorang warga, dilansir The New York Times, Kamis (24/6).
Dalam sebuah siaran televisi lokal, kondisi di Yancheng juga diperlihatkan dengan jelas. Terlihat suasana begitu mencekam, dengan banyaknya puing bangunan yang runtuh dan oang-orang yang terhimpit diantaranya.
Tornado terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Sebelum angin kencang berhembus, hujan es juga terjadi dan sempat merusak beberapa bangunan dan tanaman manufaktur di wilayah tersebut. Selama ini, Yancheng dikenal sebagai pusat pertanian dan produksi tekstil.
Atas bencana ini, Presiden Cina Xi Jinping menyerukan upaya penyelamatan darurat dengan maksimal. Tim penyelamat kini telah dikerahkan untuk mengevakuasi para korban yang terjebak di reruntuhan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
