REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang Muslim Amerika Serikat menyampaikan doa penutup pada sesi konvensi Partai Republik pada Selasa (19/7) di Cleveland, AS. Hanya, sesi doa tersebut dirusak oleh pendukung Donald Trump. Mereka berulang kali meneriakkan "Tidak ada Islam," dikutip dari Washington Post.
Doa itu hendak disampaikan Sajid Tarar, pendiri Muslim Amerika untuk Trump. Dia berdoa untuk perdamaian dan mengakhiri terorisme. Saat Tarar hendak berdoa, seorang pria berdiri di bagian atas arena dan mencoba berteriak. Dia pun turun dan mengeluh tentang kehadiran adanya seorang Muslim di konvensi Partai Republik.
"Kewajiban saya adalah untuk Tuhan. Ini adalah kekejian bagi Tuhan, "kata pria itu. Hanya, pria itu menolak untuk memberikan namanya kepada wartawan. Namun, ia memiliki lencana menandakan ia adalah seorang delegasi alternatif dan mengenakan topi biru bertuliskan “Making America Great Again".
Salah satu dari mereka yang menantang pria itu, Kim Coley, mengatakan, pria itu tidak menghormati konvensi dengan mengganggu pembicara. Nyonya Coley mengaku dia adalah seorang Kristen yang taat, dan mengatakan Yesus memanggil untuk mengajar dan toleransi, bukan semacam konfrontasi.
"Dia merebut kekuasaan Allah," katanya.