Senin 08 Aug 2016 14:41 WIB

Banjir Tewaskan 21 Orang, Makedonia Darurat

Banjir di Sveti Nikole, 60 kilometer dari Skopje, Makedonia.
Foto: Reuters/Ognen Teofilovski
Banjir di Sveti Nikole, 60 kilometer dari Skopje, Makedonia.

REPUBLIKA.CO.ID, SKOPJE -- Makedonia menyatakan negara itu dalam keadaan darurat untuk wilayah Ibu Kota Skopje, dan daerah sekitarnya sehari setelah banjir besar akibat badai yang menewaskan 21 korban, Ahad (7/8).

Hujan lebat mengguyur, banjir bandang menggenangi rumah-rumah, dan menyapu persimpangan jalan lingkar di sekitar kota Skopje, serta meremukkan beberapa mobil pada Sabtu malam. Daerah pinggiran utara merupakan tempat yang paling parah terkena bencana dan pusat kota digenangi banjir.

Di antara korban meninggal juga terdapat anak-anak, kata juru bicara kepolisian, yang menambahkan pencarian masih dilanjutkan untuk menemukan enam orang yang dinyatakan hilang. Makedonia, suatu republik kecil bekas Yugoslavia, berpenduduk sekitar dua juta jiwa, dan menyatakan Senin sebagai hari berkabung nasional.

"Ini adalah bencana yang tidak terduga," kata Deputi Perdana Menteri Nikola Todorov kepada wartawan.

Pasukan khusus kepolisian dan truk-truk mengangkut air minum dikirim ke lokasi yang paling parah mengalami kerusakan, dengan bangunan dan perabot yang berserakan serta listrik yang padam. Hujan berhenti pada Ahad pagi dan permukaan air mulai surut, tetapi masih ada hujan ringan di beberapa tempat di Skpje pada sore hari, namun tidak ada laporan banjir lagi.

Komisioner Perluasan Uni Eropa Johannes Hahn pada Twitter mengatakan UE siap membantu Makedonia yang sudah menjadi calon untuk bergabung dalam blok tersebut. Lebih jauh ke Balkan, di Kroasia, angin kencang menyebabkan hambatan pada sejumlah jalan termasuk penutupan jalan bebas hambatan di Zagreb ke jalur kereta dan bus-bus di pesisir selatan, lapor media setempat.

 

Houses and their reflections are seen in a flooded yard in Sveti Nikole, 60 km (37 miles) northeast from capital Skopje, February 26, 2013.
 
 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement