REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pelaku bom bunuh diri dalam sebuah pesta pernikahan di Gaziantep, Turki, dilaporkan adalah anak yang masih berusia sekitar 12 hingga 14 tahun. Laporan ini disampaikan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ahad (21/8).
"Pelaku bom bunuh diri di Gaziantep adalah seorang anak yang berusia antara 12 dan 15. Ini jelas dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," ujar Erdogan yang berbicara di depan balai Kota Istanbul, dilansir Time, Ahad (21/8).
Erdogan meyakini ISIS telah memiliki organisasi di Gaziantep. Kelompok militan tersebut, menurut dia, sedang mencoba memperluas wilayah target mereka di Turki.
Serangan bom yang berlangsung pada Sabtu (20/8) itu menewaskan 51 orang dan melukai sekitar 94 lainnya. Kejadian yang berlangsung di kota yang berbatasan dengan Suriah itu merupakan serangan paling mematikan di negara tersebut tahun ini.
"ISIS memiliki organisasi yang terkait dengan mereka di Gaziantep. Ini akan kami tangani secepatnya," ujar Erdogan.
Ia menuturkan, operasi intensif akan dilakukan pasukan Turki untuk mencegah adanya serangan semacam ini terjadi kembali. Operasi juga akan dilakukan secara lebih intensif.
"Banyak operasi intensif yang sedang kami lakukan saat ini dan pasukan kami akan melakukannya sesering mungkin," kata Erdogan.