Kamis 06 Oct 2016 14:18 WIB

Ini Pengganti Sekjen PBB Ban Ki-moon

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
 Antonio Guterres
Foto: Reuters
Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan Perdana Menteri Portugis, Antonio Guterres akan menggantikan posisi Ban Ki-moon sebagai Sekretaris Jenderal PBB.  Seperti dilansir Guardian, Rabu (5/10), Dewan Keamanan sepakat menempatkannya di posisi tersebut awal tahun depan.

Sebanyak 15 duta besar dari dewan memilih dalam enam pemungutan suara singkat. Semuanya sepakat memilih Guterres, sebuah persamaan yang jarang terjadi di antara mereka semua. Anggota dewan akan mengumumkannya secara resmi pada pemungutan suara formal pada Kamis.

"Hari ini setelah pemungutan suara keenam, kami punya favorit utama dan namanya adalah Antonio Guterres," kata Duta Besar PBB, Vitaly Churkin pada reporter dengan 15 koleganya. Ia berharap pemungutan suara formal pada pukul 10 akan jadi aklamasi.

Hal ini cukup mengejutkan karena pengamat memperkirakan proses pemilihan akan berlangsung lama. Awalnya, sejumlah negara besar diperkirakan akan punya kandidat favorit masing-masing.

Rusia yang saat ini memimpin DK juga tadinya diperkirakan akan memblokir Guterres. Moskow menginginkan Eropa timur menjadi petinggi di PBB. Dalam pemungutan suara di DK kemarin, Guterres mendapat 13 suara. Dua suara abstain dan satu menolak.

Kandidat favorit kedua adalah Miroslav Lajcak dari Slovakia yang mendapat tujuh suara dan enam menolak. Guterres adalah Komisioner tinggi PBB di bidang pengungsi sejak 10 tahun lalu.

Dalam acara debat beberapa waktu lalu, ia meyakinkan komitmennya. "Saya sangat berkomitmen dengan pekerjaan saya selama 10 tahun, saya melihat penderitaan yang tidak pernah bisa terbayangkan sebelumnya," kata dia.

Proses pemilihan Sekjen PBB ini telah dimulai sejak April dengan public hearing di Dewan Umum PBB. Para kandidat harus menyapa publik saat itu. Sekjen PBB terpilih akan memulai pekerjaan barunya tahun depan. Setelah Ban secara resmi melepas posisi akhir tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement