Kamis 12 Jan 2017 06:22 WIB

Perempuan di Eropa Rentan tidak Miliki Anak

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ibu dan anaknya memiliki relasi yang seharusnya penuh kasih sayang dengan mengedepankan kepentingan anak.
Foto: pixabay
Ibu dan anaknya memiliki relasi yang seharusnya penuh kasih sayang dengan mengedepankan kepentingan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Banyak perempuan di Eropa yang hanya memiliki sedikit anak, atau bahkan tidak sama sekali. Sebuah laporan beradasarkan studi di Prancis menemukan angka terjadinya hal ini semakin melonjak dari tahun ke tahun.

Lebih dari seperlima perempuan yang lahir pada 1970 atau dengan kata lain berusia sekitar 40 tahun di Eropa tercatat tidak memiliki anak. Rincian itu didapatkan dari beberapa wilayah di benua itu diantaranya adalah 15 persen untuk Eropa Utara dan 18 persen Eropa Barat.

Berbagai faktor mempengaruhi mengapa Kaum Hawa di Eropa tidak memiliki keturunan karena pilihan mereka. Diantaranya karena pekerjaan, serta kurangnya kebijakan pemerintah yang enggan meringakan biaya kebutuhan bagi keluarga dengan pendapatan rendah.

Namun, jauh sebelumnya pada satu abad lalu banyak perempuan di Eropa yang juga tidak memiliki anak. Setidaknya 17 hingga 25 persen dari mereka yang lahir di Abad 20 demikian karena faktor tingginya kematian pria saat zaman Perang Dunia I.

Kemudian, hal itu sempat hilang pada 1930 hingga 1940. Di era yang disebut sebagai Baby Boom tersebut, banyak perempuan memiliki anak pasca perang dan hidup mereka bersama suami dan keluarga lainnya yang mulai sejahtera.

Saat ini, jumlah perempuan yang paling sedikit atau tidak memiliki anak berasal dari negara-negara di Eropa Selatan. Jumlahnya mencapai lebih dari 20 persen, terutama mereka yang lahir di awal 1970.

"Sebagian besar tren eknomi yang ada mempengaruhi perempuan dan laki-laki untuk memiliki anak. Mereka khawatir ketidakstabilan keuangan semakin terjadi dan membuat kondisi terus memburuk," ujar pernyataan dalam studi itu, dilansir BBC, Rabu (11/1).

Laporan dari studi itu juga mengutip tingkat pengangguran yang tinggi di Eropa serta kebijakan yang diberikan oleh negara terhadap keluarga sangat tidak memadai. Demikian dengan ketidaksetaraan gender, khususnya dalam membagi pekerjaan rumah tangga dan anak.

"Terlihat jumlah perempuan yang tidak memiliki anak mungkin akan terus meningkat, khususnya di Eropa Selatan dan mungkin Eropa Tengah dan Timur" kata laporan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement