REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Polisi Australia mendakwa Menteri Keuangan Vatikan, Kardinal George Pell, dengan sejumlah tuduhan pelecehan seksual. "Kardinal Pell menghadapi banyak tuduhan terkait dengan sejarah pelecehan seksual.
"Ada beberapa pelapor terkait dengan tuduhan tersebut. Pell didakwa melalui surat panggilan untuk muncul di Pengadilan Melbourne pada 18 Juli," kata wakil polisi negara bagian Victoria Komisaris Shane Patton dalam jumpa pers di Melbourne, kemarin.
Sebagai menteri ekonomi Vatikan, Pell adalah pejabat tertinggi gereja, yang menghadapi tuduhan semacam itu. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah dan mengatakan bahwa Paus Fransiskus memberinya izin kembali ke Australia untuk membela diri.
"Saya menanti saat akhirnya saya berada di pengadilan. Saya ulangi bahwa saya tidak bersalah atas tuduhan ini. Mereka salah, " kata kardinal berusia 76 tahun itu pada jumpa pers.
"Seluruh gagasan tentang pelecehan seksual itu menjijikkan bagi saya."
Pelecehan seksual di lingkungan gereja mulai tercium publik pada tahun 2002, ketika ditemukan bahwa Uskup Amerika Serikat di wilayah Boston hanya memindahkan uskup pelaku pelecehan seksual ke lokasi baru bukannya menghukum pelaku.
Ribuan kasus telah terungkap di seluruh dunia seiring penyelidikan telah mendorong korban yang biasanya diam untuk melapor, dan menghancurkan reputasi gereja di tempat-tempat seperti Irlandia, dan lebih dari dua miliar dolar AS telah dibayar sebagai kompensasi.
"Saya menduga (tuduhan terhadap Pell) akan membuat Vatikan tertegun dan bahkan juga Paus," kata Thomas P. Doyle, pendeta Amerika Serikat yang laporan pelecehan seksualnya di gereja menyebabkan penemuan praktik untuk menutupi kasus pelecehan seksual oleh pemimpin imam di Boston.
Di bawah Paus sebelumnya, Vatikan, sebuah negara berdaulat di tengah Roma, selalu melindungi pejabatnya yang dicari oleh negara lain. Pada awal 1980-an, Vatikan menolak permintaan Italia untuk menyerahkan Uskup Agung Paul Marcinkus, seorang warga Amerika Serikat yang pernah menjabat pimpinan bank Vatikan dan dicari untuk diperiksa terkait kecurangan kebangkrutan bank swasta Italia.
Kardinal Bernard Law dari Boston pindah ke Roma setelah skandal pelecehan seksual merebsk di keuskupannya, dan telah tinggal di ibu kota Italia selama lebih dari 15 tahun.
Kelompok korban marah saat Law, sekarang berusia 85 tahun dan pensiun, diberi pekerjaan terhormat sebagai imam kepala di sebuah basilika Roma oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II.
Namun, Paus Fransiskus sangat tangguh dalam kasus Jozef Wesolowski, mantan uskup agung yang dituduh membayar untuk melakukan hubungan seksual dengan anak di bawah umur saat menjabat sebagai duta besar kepausan di Republik Dominika. Wesolowski dipanggil pulang pada 2013, dipecat dan ditangkap di Vatikan pada 2014, namun meninggal tak lama sebelum pengadilannya dimulai pada 2015.