Senin 20 Jun 2016 12:56 WIB

20 Barang Diduga dari MH370 Dipublikasikan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti
Foto: Reuters
Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak 20 barang personal yang ditemukan diduga terkait Malaysia Airlines MH370 dipublikasikan, Ahad (19/6). Sejumlah barang seperti tas, ransel, dan sarung laptop dirilis dengan harapan ada keluarga yang bisa mengenalinya.

Tidak ada label kepemilikan di barang-barang tersebut. Barang itu ditemukan oleh Blaine Gibson, pengacara AS yang sengaja mencari reruntuhan MH370. Gibson tidak mengklaim semua barang berasal dari pesawat nahas tersebut.

"Barang-barang ini bisa saja jatuh dari kapal," kata Gibson pada BBC.

Namun tetap saja ia perlu mempublikasikannya untuk memastikan. Gibson menemukannya di area pantai tempat penemuan puing yang sudah dikonfirmasi penyidik.

Gibson merupakan orang yang menemukan puing di Afrika timur, seperti pantai Riake, Madagaskar. Ia juga menemukan tiga puing di Mozambik pada Maret. Penyidik Australia yakin puing itu berasal dari pesawat yang hilang.

MH370 sedang dalam perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur ketika hilang pada Maret 2014. Pesawat yang membawa 239 orang itu diduga mengalami kecelakaan dan jatuh ke selatan Samudera Hindia.

Barang yang Gibson temukan di antaranya tas berwarna putih, hitam, merah bergambar Angry Bird, tas tangan tartan dan bagian dari sarung laptop bertuliskan MENSA. Hingga saat ini belum ada anggota keluarga yang mengakui barang-barang tersebut. Semua foto barang diluncurkan di situs Aircrash Support Group Australia.

Seorang keluarga korban, KS Narendran mengatakan tak satu pun barang itu milik istrinya, Chandrika Sharma. Ia mengatakan penyidik saat ini tidak bertindak cepat dan itu sangat mengkhawatirkan.

"Kami tidak merasa ada urgency di tingkat mana pun," kata dia pada BBC dari rumahnya di Chennai. Sejumlah negara yang terlibat dalam upaya evakuasi juga kabarnya akan mengakhiri pencarian dalam beberapa bulan kedepan kecuali informasi baru muncul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement