Jumat 27 Oct 2017 08:50 WIB

Trump Habiskan Rp 24 Miliar Renovasi Gedung Putih

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat
Foto: Reuters
Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menghabiskan 1,75 juta dolar AS atau sekitar Rp 24 miliar untuk renovasi Gedung Putih yang mencakup pembelian perabotan baru, perbaikan dan dekorasi sejak awal tahun ini.

Sebuah laporan dari NBC News menemukan biaya terbesar untuk perabotan kantor eksekutif, termasuk pengeluaran 240 ribu dolar AS untuk perabot kantor yang terbuat dari kayu. Biaya utama lainnya untuk karpet adat, alas kursi dan kertas pelapis dinding.

Dilansir dari The Independent, Jumat (27/10), kemungkinan besar sebagian besar pengeluaran terkait dengan renovasi Gedung Putih yang dilakukan saat Trump berlibur pekan pada Agustus. Perbaikan tersebut telah ditunda pada masa pemerintahan Obama.

Biaya terbesar yang pernah dikeluarkan sejak Trump menjabat adalah kontrak senilai 300 ribu dolar AS dengan vendor untuk dinding kantor. Total pengeluaran yang dirinci dalam dokumen pemerintah ini lebih banyak dari pengeluaran pada masa mantan presiden Barack Obama yang menghabiskan 1,5 juta dolar AS untuk belanja serupa.

Biaya renovasi Gedung Putih pada masa Trump termasuk 5.000 dolar AS untuk kertas pelapis dinding, 17 ribu dolar AS untuk karpet adat, dan 7.000 dolar AS untuk alas mebel.

Item lain yang masuk dalam daftar adalah tagihan 12.800 dolar AS untuk sebuah meja konferensi dari perusahaan yang ditugaskan membuat meja konferensi oleh mantan presiden Richard Nixon. Namun situs perusahaan tersebut mengatakan Nixon membayar meja konferensinya sendiri.

Pengeluaran administrasi Trump telah diteliti dengan seksama oleh media, termasuk perjalanan pribadi Presiden ke Florida dan Bedminster, New Jersey. Hal lain yang disoroti yaitu terkait perjalanan tugas pejabat AS. Pemeriksaan tersebut mengakibatkan pengunduran diri mantan menteri layanan kesehatan dan manusia Tom Price yang menyewa jet pribadi mahal dalam perjalanan tugasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement