REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV -- Politisi oposisi Israel meminta agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengundurkan diri dari jabatannya. Ini menyusul munculnya rekomendasi dari polisi bahwa dia didakwa melakukan korupsi.
Pemimpin Partai Buruh Avi Gabbay mengatakan bahwa sekutu koalisi partai Netanyahu harus memutuskan antara mendukung perdana menteri dan menegakkan supremasi hukum. Sementara Ofer Shelah, seorang anggota parlemen dari partai oposisi Yesh Atid mengungkapkan kritik dari pemimpin partainya Yair Lapid, bahwa saksi kunci dalam kasus terhadap Netanyahu adalah upaya untuk mengalihkan pembicaraan dari apa yang terjadi.
Sementara itu sekutu Netanyahu dari Partai Likud sedang melakukan pembelaannya. Anggota parlemen dari Partai Likud David Ansalem menolak rekomendasi dari polisi tersebut. "Polisi telah melakukan tindakan tidak sah di sini untuk melakukan kudeta Israel," katanya, seperti ditulis AP. "Ada hal-hal yang dilarang dilakukan di pemerintahan yang demokratis dan ini salah satunya."
Menteri Kebudayaan Miri Regev mencoba membela Netanyahu dengan mengatakan hadiah yang diterimanya dari milyuner Amerika Arnon Milchan yang dikutip dalam tuduhan suap adalah hubungan antar teman.
"Anda diperbolehkan menerima hadiah dari teman-teman. Untuk membicarakan penyuapan, Anda harus menunjuk para sesuatu yang benar-benar dilakukan, bukan hanya kata-kata," katanya dalam wawancara dengan Radio Israel. Dia juga mengatakan Netanyahu tidak perlu untuk turun dari jabatannya.