Ahad 25 Feb 2018 09:26 WIB

UNRWA: Kami akan Terus Layani 5,3 Juta Pengungsi Palestina

Baru-baru ini AS telah mengurangi pendanaannya UNRWA.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Andri Saubani
 Seorang pengungsi Palestina di Kamp Pengungsian Shati, Kota Gaza, tengah mengambil kambing bantuan Zakat Foundation of Amerika. Lembaga filantropi tersebut menyalurkan bantuan hewan kurban melalui lembaga urusan Pengungsian PBB, UNRWA di Gaza, Palestina.
Foto: AP Photo-Adel Hana
Seorang pengungsi Palestina di Kamp Pengungsian Shati, Kota Gaza, tengah mengambil kambing bantuan Zakat Foundation of Amerika. Lembaga filantropi tersebut menyalurkan bantuan hewan kurban melalui lembaga urusan Pengungsian PBB, UNRWA di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Direktur lapangan UNRWA di Yordania Roger Davies mengatakan ia menolak adanya perubahan mandat di dalam badan PBB yang telah melayani pengungsi Palestina sejak 1949 itu. Menurutnya, mandat tersebut tidak dapat diubah kecuali oleh keputusan mayoritas Majelis Umum PBB.

"Kami sering mendengar UNRWA akan berubah dan layanannya akan dilakukan oleh badan pengungsi PBB UNHCR. Saya dengar itu di mana-mana. Saya mengerti itu, tapi saya meyakinkan semua orang, kami bekerja berdasarkan mandat yang jelas dan hanya Majelis Umum PBB yang dapat mengubah mandat kami dan bukan negara anggota," ujar Davies, dalam wawancara eksklusif dengan Arab News.

Davies menjelaskan, UNRWA adalah badan sementara dan sejak pembentukannya pada 1949, badan ini harus memperbarui mandatnya setiap tiga tahun sekali. Dalam pemungutan suara terakhir, 167 negara telah memperbarui mandat UNRWA. Mandat saat ini berlaku sampai pemungutan suara berikutnya pada Juni 2020.

Menurut Davies, badan tersebut telah mencoba yang terbaik untuk memenuhi semua kewajibannya meskipun baru-baru ini AS telah mengurangi pendanaannya. "Kami tidak fokus pada apa yang akan kami hentikan. Kami akan terus melayani 5,3 juta pengungsi Palestina. Kami memiliki mandat PBB dan negara anggota berkewajiban untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk membantu melaksanakan mandat ini," jelas Davies.

Pemerintah AS pada 16 Januari lalu telah memutuskan untuk menahan bantuan untuk UNRWA sebesar 65 juta dolar AS dari total 125 juta dolar AS. Keputusan itu dilakukan saat UNRWA tengah kekurangan dana sebesar 49 juta dolar AS, sehingga menyebabkan masalah keuangan yang besar.

"Setiap tahun Amerika selalu memberikan dukungan terbesar dalam bentuk tunai dan advokasi. Jadi saat dukungan itu tidak ada, kami kehilangan banyak," kata Davies. Namun, sejauh ini sudah ada 11 negara yang melakukan penggalangan dana untuk membantu membiayai kegiatan operasional UNRWA.

Liga Arab telah berkomitmen untuk mendukung 7,8 persen dari anggaran operasional tahunan UNRWA. Davies mengatakan, tahun lalu negara-negara Arab hanya menyumbang sebesar 3,5 persen, meskipun Arab Saudi telah memberikan kontribusi besar pada dana pembangunan, dan dana darurat, sehingga secara keseluruhan negara itu telah menjadi kontributor terbesar ketiga untuk UNRWA.

"Kami adalah organisasi kemanusiaan dan kami harus meminta setiap orang untuk membantu kami, dan kami menyadari hak kedaulatan setiap donor untuk memutuskan berapa banyak kontribusi yang ingin mereka berikan," ujar Davies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement