REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Agen mata-mata Mossad menemukan gudang arsip nuklir Iran pada 2016 silam. Pernyataan ini dikatakan oleh salah satu pejabat senior Israel yang enggan disebutkan namanya.
Dilansir laman Times of Israel, Selasa (1/5), agen Mossad menemukan arsip tersebut dan menyelundupkannya ke Israel. "Agen menyelinap ke dalam sebuah bangunan, kemudian mencuri setengah ton dokumen dan menyelundupkannya ke Israel pada malam itu juga," tulis New York Times.
Aksi agen tersebut justru dipuji oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. "Operasi rahasia yang dilakukan itu membuktikan Iran benar-benar menyembunyikan dokumen nuklirnya," kata dia.
Baca juga:
Resor Mewah Mossad dan Penyelundupan Pengungsi Yahudi
Israel Berburu Tokoh Penting Hamas
Sejak kehilangan dokumen, Iran semakin memperketat bangunan yang berisi dokumen tersebut. Operasi itu kemudian dilaporkan ke Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Israel menunda pengumuman kepada publik atas informasi yang didapatkan melalui operasi tersebut. Menurut mereka, informasi itu masih perlu dianalisa. Ketika Netanyahu memberikan pengumuman kepada wartawan Israel, dia menunjukkan 55 ribu halaman dan 183 keping CD.
"Kami telah membagikan materi ini dengan Amerika Serikat, dan Amerika Serikat dapat menjamin keasliannya," katanya tentang informasi tersebut.