Sabtu 21 Jul 2018 15:19 WIB

Hamas dan Israel Sepakat Pulihkan Situasi di Gaza

Hamas dan Israel melakukan negosiasi sejak Jumat (20/7) malam

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Israel-Hamas
Foto: topnews.in
Israel-Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok Hamas mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Israel untuk memulihkan situasi di Jalur Gaza. Hal itu dilakukan setelah Israel melancarkan agresi ke Gaza pada Jumat (20/7).

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengungkapkan kesepakatan dengan Israel diperantarai oleh pejabat Mesir dan PBB. Negosiasi dimulai sejak Jumat (20/7) tengah malam.

"Kami mencapai (kesepakatan) untuk kembali ke keadaan tenang sebelumnya antara (penguasa) pendudukan (Israel) dan faksi Palestina," kata Barhaoum pada Sabtu (21/7), dikutip laman Aljazirah.

Kendati demikian, Israel belum mengonfirmasi tentang tercapainya kesepakatan tersebut. Namun berdasarkan laporan media Israel, Haaretz, militer Israel di perbatasan telah mengatakan komunitas di dekat Gaza dapat kembali beraktivitas normal.

Pada Jumat Israel mengerahkan tank, jet tempur, dan tembakan artileri ke Gaza. Serangan besar-besaran dilancarkan dalam rangka merespons penembakan terhadap pasukannya di sepanjang perbatasan Gaza.

Salah satu target yang diserang tank dan jet tempur Israel adalah situs Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas. Tiga warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

Militer Israel, dalam sebuah pernyataan mengungkapkan bahwa serangan secara khusus mengincar titik-titik yang diduga milik Hamas. "Hamas memilih untuk meningkatkan ketegangan dan akan menanggung konsekuensi dari tindakan ini," kata militer Israel, seperti dikutip laman Anadolu Agency.

Sejak akhir Maret, situasi di Jalur Gaza memang telah memanas, yakni ketika ribuan warga Palestina di sana menggelar demonstrasi di perbatasan Israel. Mereka menuntut Israel mengembalikan tanah yang telah direbutnya pasca-Perang Arab 1948. Massa pun menyuarakan kecaman terhadap Amerika Serikat (AS) yang memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

Namun aksi massa itu direspons secara ganas oleh pasukan keamanan Israel. Tak hanya meluncurkan gas air mata, penembak jitu Israel juga menembaki warga di sana. Lebih dari 100 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka sejak aksi digelar pada Maret lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement