Rabu 12 Feb 2014 00:01 WIB

Gereja Tidak Suka Arab Kristen Jadi Tentara Israel, Mengapa?

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Julkifli Marbun
Anggota IDF Israel. Ilustrasi
Foto: Haaretz
Anggota IDF Israel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Harian Haaretz Israel akhir pekan lalu melaporkan, jumlah orang Kristen Arab-Palestina yang bergabung dalam militer Israel mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan belakangan.

Laporan itu menyebutkan, Angkatan Pertahanan Israel memang tidak membeberkan angka pasti mengenai jumlah orang Kristen yang bekerja dalam jajaran mereka.

Namun demikian, sebuah sumber yang berhubungan dengan militer negara Yahudi itu mengatakan, jumlah Arab Kristen dalam tubuh militer Israel mengalami kenaikan beberapa kali lipat selama enam bulan terakhir.

“Saat ini, sedikitnya terdapat 300 orang Kristen yang menjadi tentara Israel,” tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Saudi Gazette, Selasa (11/2).

Menurut catatan yang dirilis Kementerian Pertahanan Israel pada akhir tahun lalu, hanya ada 84 orang Kristen yang bergabung dalam ketentaraan Israel hingga paruh terakhir 2013.

Menurut Haaretz, jumlah itu baru mencakup mereka yang bergabung lebih dari 18 bulan.

Para pemimpin Gereja Katolik di Israel baru-baru ini telah mengeluarkan pernyataan yang isinya menentang keputusan anak-anak Nasrani yang memilih bergabung dalam ketentaraan Israel.

“Itu bakal membawa mereka berbaur dengan masyarakat Zionis Israel dan akan menyebabkan hilangnya identitas Arab mereka. Ini bertentangan dengan semua nilai-nilai kemanusiaan dan hati nurani bangsa Palestina,” tulis pernyataan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement