Senin 05 Nov 2018 07:18 WIB

Yordania: Israel Ingin Bahas Kesepakatan Tanah Perbatasan

Yordania salah satu dari 2 negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel.

Aksi demonstrasi warga Yordania menentang Israel.
Foto: AP/Mohammad Hannon
Aksi demonstrasi warga Yordania menentang Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania menyatakan Israel meminta pembicaraan tentang kesepakatan lahan khusus yang ingin diakhiri pemerintah Yordania, Ahad (4/11). Di bawah perjanjian perdamaian itu, dua wilayah perbatasan diakui berada di bawah kedaulatan Yordania tapi memberi Israel ketentuan khusus menggunakan tanah itu dan mengizinkan warga Israel bergerak bebas.

Yordania secara resmi memberi tahu Israel dua pekan lalu negara itu tidak akan membarui kesepakatan 25 tahun atas Baquora itu, tempat sungai Yarmouk mengalir ke sungai Yordan dan di daerah Ghumar di gurun selatan, Wadi Araba. Di Wadi Araba, petani Israel memiliki perkebunan besar.

Menteri Luar Negeri Ayman Safadi kepada Reuters sesudah keputusan itu menyatakan kerajaan tersebut menunggu Israel memohon ketentuan dalam perjanjian perdamaian itu untuk mengadakan pembicaraan setelah memberi perhatian sebelum tenggat. Kantor berita negara Petra mengutip keterangan juru bicara pemerintah, Jumana Ghunaimat, yang mengatakan Yordania menerima permintaan Israel itu tapi tidak mengatakan kapan pembahasan tersebut dimulai.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui langkah Yordania dan menyatakan negaranya berusaha memasuki perundingan tentang kemungkinan memperpanjang aturan tersebut. Aturan khusus 25 tahun itu akan dengan sendirinya diperbarui kecuali salah satu pihak memberi tahu pihak lain setahun sebelum kedaluwarsa ia ingin mengakhiri perjanjian tersebut.

Safadi menyatakan kesepakatan itu, yang ditandatangani pada November 1994, dipahami sebagai pengaturan sementara sejak awal. Kerajaan tersebut merenungkan langkah itu beberapa waktu sebelum tenggat 10 November.

Raja Abdullah, yang menekankan wilayah itu adalah tanah Yordania dan akan tetap demikian, menyatakan langkah tersebut diambil demi kepentingan negara pada masa kawasan bergejolak. Yordania adalah salah satu dari hanya dua negara Arab yang memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel. Kedua negara itu memiliki sejarah panjang hubungan erat keamanan. Tapi, perjanjian tersebut tidak disukai di Yordania, tempat rasa bela Palestina tersebar luas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement