Senin 15 Apr 2019 17:06 WIB

Presiden Israel Mulai Bentuk Pemerintahan

Untuk pertama kalinya, konsultasi Presiden Israel disiarkan langsung di televisi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Israel Reuven Rivlin.
Foto: Justin Tang/The Canadian Press via AP
Presiden Israel Reuven Rivlin.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Israel Reuven Rivlin memulai konsultasi dengan partai-partai politik untuk membentuk pemerintahan. Pencalonan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dipastikan setelah sayap kanan memenangkan jumlah kursi parlemen terbesar dalam pemungutan suara.

Rivlin akan mengumumkan pilihannya pada Rabu mendatang setelah bertemu dengan semua pihak yang merebut 120 kursi di Knesset. Di bawah hukum Israel, setelah berkonsultasi dengan partai-partai, presiden menunjuk seorang legislator yang dia yakini memiliki peluang terbaik untuk membentuk pemerintahan. Presiden mendelegasikan legislator tersebut 28 hari untuk membentuk pemerintahan, dengan perpanjangan dua pekan jika diperlukan.

Baca Juga

Netanyahu mengatakan akan membangun koalisi dengan lima partai Yahudi sayap kanan dan ultra-ortodoks. Koalisi ini akan memberikan 65 kursi yang dipimpin oleh Likud Party. Adapun empat dari partai-partai tersebut telah menyatakan dukungannya kepada Netanyahu dan mengamankan 60 kursi.

Untuk pertama kalinya, konsultasi Presiden Rivlin disiarkan langsung di televisi. Hal ini sebagai bagian dari transparansi di Israel. Sebelumnya, proses tersebut dilangsungkan secara tertutup.

photo
Rekor Netanyahu jadi perdana menteri kelima kali.

Pada pertemuan dengan perwakilan Likud Party, Menteri Kebudayaan Israel Miri Regev mencatat Netanyahu telah memenangkan pemilihan ulang meskipun Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengumumkan ia berencana mendakwa perdana menteri dalam dugaan tiga kasus korupsi. Netanyahu membantah telah melakukan dugaan korupsi tersebut. Netanyahu masih bisa berdebat pada sidang pra-sidang dengan Mandelblit yang tanggalnya belum ditetapkan.

Dalam pra-sidang, Netanyahu dapat menentang kasus dugaan suap dan tuduhan penipuan terhadapnya. Pemimpin Israel tidak memiliki kewajiban hukum untuk mengundurkan diri jika didakwa.

Di sisi lain, mantan menteri pertahanan Avigdor Lieberman dari partai Yisrael Beitenu yang ultranasionalis dan menang lima kursi bertemu Rivlin pada Selasa lalu. Dia belum secara resmi menyatakan akan bergabung dengan koalisi Netanyahu.

Namun, para pengamat politik mencatat perbedaan tajam antara Lieberman dengan partai-partai sayap kiri dan Arab. Lieberman diramalkan akan merapat dengan Netanyahu setelah adanya konsesi dalam negosiasi koalisi.

Pesaing Netanyahu, Benny Gantz dari Blue and White Party, telah kalah dalam pemilihan umum beberapa waktu lalu. Partai yang mengusung Gantz hanya memenangkan 35 kursi di parlemen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement