REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Warga Palestina berkumpul di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel untuk melakukan unjuk rasa melawan pendudukan Israel selama beberapa dekade.
Otoritas Nasional Gaza untuk Penghapusan Pengepungan meminta rakyat Gaza untuk ikut berdemonstrasi pada Jumat (19/4) waktu setempat.
Dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (20/4), para pengunjuk rasa di Gaza itu menuntut hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Palestina yang menjadi tujuan negara baru Israel pada 1948.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 12 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah memusnahkan perekonomian daerah kantong pantai dan merampas sekitar dua juta penduduk dari banyak komoditas pokok.
Sebelumnya, pada Rabu kemarin waktu setempat, ribuan warga Palestina menandai Hari Tahanan Palestina (ditandai pada 17 April setiap tahun) dengan mengadakan demonstrasi di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Sebanyak 46 warga Palestina, termasuk petugas medis dan jurnalis, mengalami luka-luka saat pasukan Israel menyerang ratusan pengunjuk rasa dalam protes besar-besaran di perbatasan Gaza pada Jumat (19/4)
Pasukan Israel menembakkan peluru tajam dan peluru lapis karet ke arah para pengunjuk rasa yang berkumpul di kamp sepanjang perbatasan. "Serangan Israel melukai 46 warga Palestina termasuk lima petugas medis dan empat wartawan,” seperti dilansir kantor berita WAFA pada Sabtu (20/4).
Dalam kejadian itu, seorang anak dilaporkan dalam kondisi kritis karena terkena gas air mata di kepalanya. Sementara itu, sejumlah orang yang mengalami luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara sebagian lainnya mendapat perawatan di lokasi kejadian.