Rabu 05 Sep 2012 00:22 WIB

Protes Kemiskinan, Pemuda Gaza Tewas Bakar Diri

Rep: Muhammad Ghufron/ Red: Dewi Mardiani
Membakar diri (ilustrasi)
Foto: yustisi.com
Membakar diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Aksi protes dengan membakar diri kembali terjadi di wilayah Timur Tengah. Seorang pemuda di Jalur Gaza, Palestina, nekat melakukan tindakan tersebut, Ahad sore (2/9). Aksi itu dilakukannya lantaran terhimpit urusan ekonomi keluarga. Pemuda itu pun tewas karena luka bakar serius di sekujur tubuhnya.

Pemuda itu diketahui bernama Ihab Abu Nada (21 tahun), warga Kota Gaza yang tinggal dengan keluarganya di kamp pengungsian setempat. Ia membakar diri dengan menuangkan bensin dan menyulut api di tubuhnya di kota wilayah perbatasan Palestina dengan Israel. Warga sekitar yang melihat aksi nekat tersebut spontan menolongnya, namun nahas, Ihab meninggal dunia saat dilarikan ke Rumah Sakit Shifa di pusat kota.

Laporan yang dilansir BBC, Senin (3/9), menyebutkan Ihab menderita luka bakar yang sangat serius, sehingga nyawanya tak bisa ditolong. Beberapa sumber mengatakan, pemuda itu melakukan aksi nekat tersebut, karena frustrasi gagal mencari pekerjaan. Usaha yang kandas itu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Ayah Ihab, Sufian Abu Nada (54) mengaku kondisi ekonomi keluarganya meprihatinkan. Upah kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Palestina, kata dia, hanya sekitar Rp 2 juta. Sementara kebutuhan hidup di negara tersebut tinggi, dan dia harus menghidupi satu istri dan anaknya.

Karenanya, pria paruh baya itu sempat berdebat dengan putranya untuk mencari kerja, semalam sebelum melakukan aksi bakar diri. Usai perdebatan itu, Sufian menceritakan, Ihab sempat berbicara kepada ibunya. Ia pun mengaku menyesal meminta putranya untuk bantu menafkahi keluarga. "Mata saya buta, hatiku juga hancur," tuturnya kepada stasiun Radio Gaza, dikutip AP.

Hingga akhirnya Sufian mendengar kabar putranya melakukan aksi protes membakar diri melalui kerabatnya. Berita kematian pemuda itu pun dengan cepat menyebar di sekitar kota. Menurut dia, putranya nekat melakukan aksi tersebut karena merasa tidak mempunyai masa depan di Gaza. Aksi bakar diri Ihab pun menandai protes bakar diri pertama di wilayah kritis tersebut.

Kelompok Hak Asasi Manusia setempat sebelumnya mengatakan puluhan warga Palestina bakal melakukan aksi bunuh diri massal karena situasi ekonomi yang mengkhawatirkan. Itu karena tingkat pengangguran di Gaza sudah meningkat hingga 30 persen beberapa waktu belakangan. Kondisi itu akibat minimnya lapangan pekerjaan akibat isolasi Israel, yang membuat sebagian besar warga setempat masih menerima bantuan makanan dari PBB dan organisasi internasional lainnya.

sumber : AP/Reuters/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement