Sabtu 12 Sep 2015 12:00 WIB

Dilarang Ibadah Haji, Warga Yaman Protes Arab Saudi

Pelaksanaan ibadah haji di Makkah.
Foto: reuters
Pelaksanaan ibadah haji di Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Ratusan pemberontak melakukan protes di Sanaa pada Jumat (11/9) waktu setempat atas klaim bahwa Arab Saudi, rumah suci bagi umat Islam dan tuan rumah penyelenggaraan haji, menolak hak warga Yaman untuk menghadiri haji tahun ini.

Mengenakan kain kafan putih yang dikenakan oleh para jamaah haji dan mengacungkan senapan serbu, mereka berteriak 'tidak untuk mempolitisasi haji'. "Haji berikutnya akan dengan senjata!" teriak pemrotes tersebut.

Ratusan ribu orang dari seluruh dunia berkumpul di kota Mekkah Arab Saudi yang merupakan rumah dari nabi umat Muslim, Nabi Muhammad untuk melaksanakan ibadah haji selama lima hari yang akan dimulai akhir bulan ini.

Kerajaan Arab Saudi memimpin koalisi yang telah berjuang dalam mendukung pemerintah pengasingan Yaman melawan pemberontak di negara tetangganya di sebelah selatan yang miskin tersebut.

Talal Makki, seorang agen manajer di Sana'a yang menyelenggarakan perjalanan haji ke Arab Saudi mengatakan kepada AFP bahwa kerajaan sejauh ini menolak jamaah haji dari Yaman masuk ke sana karena masalah keamanan dan kami sedang menunggu keputusan kerajaan yang memungkinkan mereka untuk masuk.

Makki mengatakan pihaknya telah menerima aplikasi dari 20 ribu orang yang ingin melakukan ibadah haji.

Selama doa mingguan pada Jumat di Sanaa yang dikuasai pemberontak, ulama mengutuk "penggunaan haji oleh Arab Saudi untuk memperoleh keuntungan politik di mana bertentangan dengan semua ajaran Islam".

Pemberontak Syiah di mana bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, merebut ibu kota tahun lalu sebelum menekan ke wilayah selatan dan mengirim pemerintah ke pengasingan.

Hal tersebut mendorong Arab Saudi untuk meluncurkan koalisi Arab yang berjuang untuk mendapatkan kembali wilayah yang telah direbut tersebut.

Semua umat Muslim yang berbadan sehat dan mampu diharapkan untuk melaksanakan ibadah haji setidaknya sekali dalam hidup mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement