Rabu 22 Jun 2016 11:18 WIB

Yaman Terancam Kelaparan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Warga mencari korban selamat di reruntuhan rumah di Sanaa, Yaman.
Foto: Hani Mohammed/AP
Warga mencari korban selamat di reruntuhan rumah di Sanaa, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Badan Pangan PBB FAO dan Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan pada Selasa (21/6), hampir seluruh wilayah Yaman menghadapi kekurangan pangan dengan tujuh juta orang dalam situasi darurat. Krisis kelaparan yang mencengkeram negara konflik itu telah semakin memburuk.

"Tiga juta anak berisiko kekurangan gizi," kata laporan seperti dilansir The New Arab, Rabu (22/6).

Laporan menambahkan sedikitnya tujuh juta orang atau sekitar seperempat dari populasi hidup di bawah tingkat darurat rawan pangan. Ini mencerminkan peningkatan 15 persen sejak Juni 2015.

Koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman Jamie McGoldrick mengatakan ini jelas menunjukkan krisis kemanusiaan yang luas di Yaman. "Ini merupakan salah satu krisis terburuk di dunia dan terus memburuk," ujarnya.

Konflik, kekurangan bahan bakar, pembatasan impor dan lonjakan harga gandum domestik telah berkontribusi terhadap krisis. Kekurangan benih dan pupuk telah melumpuhkan produksi pertanian di Yaman.  Di mana petani telah berjuang keras akibat siklon pada November 2015, banjir bandang dan kawanan belalang pada April tahun ini.

PBB mengatakan pertempuran telah menewaskan lebih dari 6.400 orang di Yaman sejak Maret tahun lalu, mayoritas dari mereka warga sipil. Kekerasan telah mendorong 2,8 juta orang mengungsi dari rumah mereka dan menewaskan lebih dari 80 persen populasi yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

 

Baca: 20 Gerilyawan Houthi Tewas dalam Pertempuran dengan Pasukan Yaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement