Senin 12 Feb 2018 10:27 WIB

Jet Canggih Israel Ditembak Jatuh, Ini Jawaban Netanyahu

Menteri Keamanan Israel menuding pesawat F-16 jatuh ditembak drone Iran.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Jet tempur Israel, F-16 lepas landas.
Foto: AP PHOTO
Jet tempur Israel, F-16 lepas landas.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan Israel akan terus maju dalam operasi Suriah meskipun mereka telah kehilangan sebuah pesawat tempur canggih untuk pertama kalinya dalam 36 tahun. Pesawat Suriah yang didukung Iran menembak jatuh jet F-16 Israel.

Israel kemudian meluncurkan serangan udara kedua dan lebih intensif, menyerang 12 sasaran Iran dan Suriah di Suriah, termasuk sistem pertahanan udara Suriah.

"Kemarin kami mendarat pukulan keras terhadap pasukan Iran dan Suriah. Kami jelaskan kepada semua orang bahwa modus operandi kita tidak berubah sedikit pun," kata Netanyahu.

Keterlibatan Iran di Suriah, termasuk penempatan pasukan yang didukung Iran di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, telah membuat khawatir Israel. Israel menuduh Iran berencana membangun pabrik peluru kendali presisi di Lebanon.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah monitor perang yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan Israel pada Sabtu telah menewaskan setidaknya enam orang dari Pemerintah Suriah dan pasukan sekutu.

 

Media pemerintah Suriah belum mengungkapkan korban jiwa atau kerusakan.

Hancurnya F-16 di atas Israel utara merupakan kemunduran yang langka bagi sebuah negara yang bergantung pada supremasi militer regional.

Menteri Keamanan Kabinet Israel Yuval Steinitz mengatakan kepada Radio Israel bahwa F-16 diserang oleh pesawat tak berawak Iran yang menyerupai pesawat tak berawak AS RQ-170 yang jatuh di Iran pada 2011. Kedutaan Besar AS tidak segera berkomentar.

Israel mengatakan telah menghancurkan tiga pesawat terbang Suriah dan empat sasaran yang merupakan bagian dari pembentukan militer Iran di Suriah selama penyerangan tersebut.

"Ini adalah serangan terluas terhadap sistem pertahanan Suriah sejak (Operasi) Damai untuk Galilea," kata angkatan udara Brigadir Jenderal Amnon Ein Dar kepada Radio Angkatan Darat, mengacu pada serangan Lebanon 1982 di Israel.

Ini juga merupakan serangan pertama dari pesawat tempur Israel oleh tembakan musuh sejak konflik tersebut.

Di Suriah, surat kabar pro-pemerintah al-Watan mengatakan bahwa pertahanan udara negara tersebut telah menghancurkan mitos superioritas udara Israel di wilayah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement