Rabu 12 Sep 2018 15:45 WIB

Mantan PM Pakistan Keluar dari Penjara untuk Pemakaman Istri

Istri Nawaz Sharif meninggal pada usia 68 tahun.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
PM Pakistan Nawaz Sharif
Foto: Mohsin Raza/Reuters
PM Pakistan Nawaz Sharif

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif diizinkan keluar dari penjara untuk menghadiri proses pemakamkan istrinya, Kulsoom Nawaz. Seperti  dilansir dari Aljazirah, Rabu (12/9), istri Sharif meninggal pada usia 68 tahun.

Di Pakistan seorang tahanan diizinkan keluar dari penjara untuk menghadiri pemakaman keluarga dekat. Meski mereka tidak boleh keluar lebih dari 12 jam.

Putri Sharif, Maryam dan menantunya Muhammad Safdar juga diizinkan keluar sementara dari penjara di Rawalpindi. Maryam dan Safdar juga dipenjara dengan hukuman 10 dan tujuh tahun karena korupsi.

Mereka sudah dalam perjalanan menuju Lahore. Dalam perjalanan tersebut Sharif, Maryam dan Safdar dijaga ketat oleh polisi sampai mereka kembali lagi ke penjara.

Mantan ibu negara Kulsoom Nawaz meninggal dunia di London. Kabarnya ia sudah lama sakit dan dirawat di Inggris. Jenazahnya sempat dishalatkan di sebuah mushola di London sebelum diterbangkan ke Lahore untuk dimakamkan.

Sharif yang menjadi perdana menteri Pakistan sebanyak tiga periode dan putrinya dinyatakan bersalah oleh pengadilan anti-korupsi Pakistan. Ia tidak mampu membuktikan asal dana yang ia gunakan untuk membeli apartemen mahal di London saat ia masih menjabat.

Baca juga, Nawaz Sharif Divonis 10 Tahun Penjara.

Sharif juga dikenakan denda sebanyak 10,5 juta dolar AS. Sementara Maryam yang menjadi ketua partai selama ayahnya menjabat perdana menteri, juga di denda sebesar 2,6 juta dolar Amerika. Suaminya Muhammad Safdar juga mendapatkan hukuman dengan tuduhan korupsi.

Sharif membantah semua tuduhan tersebut tapi ia menyerahkan diri pada Juli lalu sebelum pemilihan umum digelar. Imran Khan dari partai Pakistan Tehreek-e-Insaf mengalahkannya di pemilihan tersebut.

Khan pun mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Nawaz. Khan menyebutnya sebagai perempuan yang berani.  Di media sosial politisi dari kedua kubu pun turut mengucapkan belasungkawa. Para pemimpin partai oposisi mengkritik pemerintah karena tidak mengizinkan mantan perdana menteri tersebut memiliki lebih banyak waktu bersama keluarganya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement