Kamis 27 Sep 2018 16:43 WIB

Netanyahu Bertemu Al-Sisi di Sela Sidang PBB

Netanyahu menyebut pembicaraan dengan Al-Sisi fokus pada perkembangan regional.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (27/9) mengatakan bahwa dia bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Pertemuan itu dilakukan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York.

Netanyahu menulis di akun twitternya bahwa pembicaraan ia dengan Sisi berfokus pada "perkembangan regional". Namun ia tidak merinci hal tersebut.

Mesir telah berupaya untuk menengahi gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas. Netanyahu dan Sisi bertemu di depan umum untuk pertama kalinya pada 2017. Media Israel melaporkan bulan lalu bahwa Sisi dan Netanyahu telah mengadakan pertemuan rahasia di Mesir pada Mei lalu. Pertemuan itu untuk membahas gencatan senjata di Gaza, yang berada di bawah batasan ketat Israel dan Mesir.

Mesir adalah negara Arab pertama yang mengakui Israel di bawah perjanjian damai 1979. Kedua negara menjaga koordinasi erat pada keamanan serta hubungan energi.

Pada Kamis, perusahaan Israel dan Mesir mengumumkan bahwa mereka akan membeli pipa yang akan memungkinkan kesepakatan ekspor gas alam senilai 15 miliar dolar AS. Kesepakatan itu akan dimulai tahun depan.

Dalam sebuah pernyataan, Netanyahu mengatakan dia yakin rencana perdamaian AS  akan mendukung tuntutan Israel untuk mempertahankan kontrol keamanan Tepi Barat. Tepi barat merupakan wilayah yang ditempati dalam perang 1967 dan yang diinginkan  Palestina sebagai bagian dari sebuah negara masa depan.

Palestina memboikot upaya perdamaian Washington setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke kota itu. Para pemimpin Palestina mengatakan sebuah negara, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, harus didasarkan pada perbatasan perang pra-1967. Kehadiran militer Israel di wilayah itu sebagai pelanggaran kedaulatan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement