Rabu 17 Oct 2018 09:57 WIB

Khashoggi Hilang, Turki Temukan Bukti di Konsulat Saudi

Erdogan menyebut, ada bagian material di Konsulat Saudi yang dicat ulang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Salah seorang pejabat tingkat tinggi Turki mengatakan, pihak kepolisian Turki menemukan bukti selama penggeledahan di Konsulat Saudi di Istanbul kemarin. Bukti pasti tersebut diyakini sebagai delik bahwa jurnalis Saudi, Jamal Kashoggi, terbunuh di sana.

Namun, pejabat Turki itu tidak memberikan perincian soal bukti yang ditemukan selama pencarian sembilan jam pada Selasa (16/10). Dia mengaku tidak memiliki kewenangan untuk berbicara secara terbuka mengenai penyelidikan tersebut.

Turki menuduh agen-agen Saudi membunuh Kashoggi di Konsulat Saudi dengan tubuh termutilasi. Saudi sebelumnya menyebut tuduhan itu sama sekali tidak berdasar.

Namun, media Amerika Serikat (AS) menyebut, Saudi akan mengubah sikapnya. Saudi akan segera mengakui Khasoggi terbunuh di konsulat sebagai bagian dari interogasi yang gagal.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Arab Saudi tidak memberikan pengakuan apa pun kepada Turki soal keterlibatan dalam pembunuhan Khashoggi yang tidak diketahui keberadaannya sejak 2 Oktober. "Kami belum menerima informasi seperti itu," ujar Cavusoglu merujuk laporan New York Times.

Baca juga,  Asosiasi Media Turki-Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.

Dia menyampaikan, konsulat bukan tempat untuk mengadakan interogasi. Interogasi, kata dia, harus dilakukan di pengadilan, (oleh) otoritas yudisial.

Pencarian kolumnis Washington Post itu meluas hingga Selasa (16/10) malam ketika polisi Turki tiba di kediaman konsul Saudi. Menurut laporan media Turki, Konsul Saudi, Mohammad Utaybi, kembali ke Arab Saudi beberapa jam sebelum pencarian.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sejumlah material di dalam konsulat sudah dicat ulang. Namun, Presiden tidak memberikan detail apakah pengecatan tersebut merupakan bagian dari upaya penghilangan barang bukti atas kasus Kashoggi atau tidak.

Erdogan juga mengatakan, petugas menemukan bukti material beracun. "Harapan saya adalah bahwa kita dapat mencapai kesimpulan masuk akal sesegera mungkin, sebab pada penyelidikan ini kami mencari banyak hal, seperti bahan beracun dan materi-materi itu dihapus dengan cara mengecatnya kembali," kata Erdogan kepada wartawan di Ankara.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan, Selasa (17/10), para pemimpin Arab Saudi dengan keras membantah mengetahui hilangnya wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, di Konsulat Saudi di Istanbul. Para pemimpin Saudi Berjanji akan melakukan penyelidikan secara serius dan tepercaya. "Dalam tiap pertemuan hari ini, kepemimpinan Saudi membantah keras memiliki pengetahuan atas apa yang terjadi di konsulat mereka di Istanbul," kata Pompeo.

"Dari pertemuan-pertemuan ini, penilaian saya ialah bahwa ada komitmen serius untuk menentukan semua fakta dan menjamin akuntabilitas, termasuk akuntabilitas para pemimpin senior atau para pejabat senior Arab Saudi."

Menlu Pompeo tiba di Riyadh untuk membahas hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement