Selasa 30 Oct 2018 14:22 WIB

Sumber: Rekaman Pembunuhan Khashoggi Operasi Intel Turki

Rekaman itu dinilai sulit jadi bukti di pengadilan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sumber pemerintahan Turki mengatakan, otoritas Ankara tak akan memublikasikan rekaman pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Sebab, rekaman tersebut diperoleh lewat operasi intelijen.

"Sebab, rekaman itu diperoleh melalui 'kerja intelijen' dan dapat digunakan sebagai bukti hukum yang kuat," ujar sumber tersebut, seperti dilansir Middle East Eye (MEE), Selasa (30/10).

Misi diplomatik Konsulat Saudi di Istanbul dilindungi di bawah Konvensi Wina. Karena itu, memata-matai Turki di gedung konsulat akan melanggar hukum.

Sementara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, keadaan mendesak seperti pembunuhan Khashoggi ini harus menjadi dasar cukup kuat untuk menggeledah konsulat dan dan para staf serta pejabat Saudi. 

photo
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat meresmikan bandara baru di Turki, Senin (29/10).

Mereka harus dikecualikan dari kekebalan diplomatik. Dengan begitu, proses penyelidikan dapat berjalan dengan baik.

Dalam pernyataannya pekan lalu, Erdogan memang tidak menyinggung menyoal rekaman suara dari pembunuhan Khashoggi. Namun, ia berjanji akan mengungkapkan kebenaran ini transparan.

Sumber intelijen Turki mengonfirmasi keberadaan rekaman audio kepada MEE, tetapi tidak dapat memastikan atau menyangkal bagaimana rekaman itu diperoleh.

Sumber itu menambahkan bahwa pihaknya tidak dapat secara resmi mengonfirmasi atau menyangkal bahwa mereka telah memberikan rekaman suara kepada pejabat asing, termasuk Saudi.

Sumber-sumber Turki yang tidak dapat disebutkan namanya kepada MEE mengaku telah mendengar rekaman suara bahwa kolumnis Washington Post itu disiksa, dibunuh, dan dimutilasi setelah memasuki Konsulat Saudi pada 2 Oktober.

Keberadaan rekaman suara itu disebut sebagai bagian penting dari bukti yang dipegang oleh Pemerintah Turki. Media Turki dan Washington Post telah melaporkan bahwa audio telah diputar untuk Gina Haspel, direktur CIA.

Baca juga,  Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Pihak Turki pun menekankan tanggung jawab penuh untuk mengungkapkan secara detail pembunuhan Khashoggi oleh Riyadh. Pada Senin (29/10), jaksa Saudi bertemu jaksa Turki di Istanbul.

Menteri Luar Negeri Melvut Cavosoglu meminta Riyadh untuk mengungkapkan kebenaran utuh di balik pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.

Jamal Khashoggi merupakan seorang jurnalis Saudi yang vokal mengkritik putra mahkota kerajaan Muhammad bin Salman (MBS). Ia kerap menyoroti pelanggaran HAM dan demokrasi di Saudi.

Kedua Jaksa Tatap Muka

Jaksa terkemua Arab Saudi, Saud al-Mujeb, bertemu dengan Jaksa Turki, Irfan Fidan, di Caglayan Courthouse, Istanbul, pada Senin (29/10) waktu setempat. Mereka mengadakan pertemuan empat mata selama 75 menit membicarakan kematian Khashoggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement