Selasa 29 Jan 2019 08:58 WIB

AS dan Taliban Sepakati Draf Perjanjian Damai

Taliban masih belum mau bernegosiasi dengan Pemerintah Afghanistan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Pejuang Taliban, Afghanistan
Pejuang Taliban, Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad mengatakan, AS dan Taliban sudah membuat draf kesepakatan yang dapat menjadi jalan menuju perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan. Tapi beberapa rintangan menuju perdamaian seperti gencatan senjata dan penarikan pasukan asing masih dinegosiasikan.

"Kami memiliki draf kerangka kerja yang perlu disempurnakan sebelum menjadi kesepakatan," kata Khalilzad ke surat kabar AS the New York Times, seperti dilansir dari Aljazirah, Selasa (29/1).

Pernyataan Khalilzad ini menjadi tanda yang paling jelas pembicaraan antara AS dan Taliban di Qatar mengalami banyak kemajuan. Hal ini meningkatkan harapan berakhirnya perang di Afghanistan yang sudah berlangsung selama 17 tahun.

Khalilzad sudah memimpin pembicaraan dengan Taliban untuk mendorong agar mereka berkenan bernegosiasi dengan Pemerintah Afghanistan. Tapi kelompok radikal tersebut terus-menerus menolaknya. Menurut Taliban, Pemerintah Afghanistan hanya boneka dari AS.

"Sudah setuju untuk sepakat dalam beberapa prinsip di beberapa isu yang sangat penting," kata Khalilzad yang dikutip oleh Kedutaan Besar AS di Kabul, Afghanistan.

Para ahli memuji hal ini sebagai batu pijakan yang menandakan kedua belah pihak sudah ingin mengakhiri konflik selama belasan tahun. Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan menggambarkan pembicaraan di Qatar sangat memotivasi.

Tapi belum ada tenggat waktu kapan gencatan senjata atau penarikan pasukan AS akan dilakukan. Dua hal tersebut isu paling penting yang dalam pertemuan dan pembicaraan sebelumnya selalu gagal untuk disepakati.

Baca juga, AS Siap Berunding dengan Taliban.

Pada Sabtu (27/1) juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan tanpa ada waktu yang jelas kapan AS akan menarik pasukannya dari Afghanistan maka mustahil untuk membicarakan isu lainnya.

Ada satu isu menurut Khalilzad yang sudah disepakati oleh Taliban yakni keamanan Afghanistan.  "Taliban sudah berkomitmen, demi kepuasan kami, untuk melakukan hal yang diperlukan demi mencegah Afghanistan menjadi wadah bagi kelompok atau individu teroris internasional," kata Khalilzad.

Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksud dengan hal itu. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Taliban pada pekan lalu, mereka sepakat untuk melawan Alqaidah dan ISIS di Afghanistan.

sumber : Ap/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement