REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebut fenomena Islamofobia turut bertanggung jawab atas penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Ia mengecam aksi penembakan dua masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3). Setidaknya 40 orang telah dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
"Saya mengutuk serangan teroris biadab yang dilakukan terhadap dua masjid di Christchurch di Selandia Baru," kata Cavusoglu melalui akun Twitter pribadinya, dikutip laman Anadolu Agency.
Dia menganggap mereka yang memantik fenomena Islamofobia di Barat, turut bertanggung jawab atas insiden di Christchruch. "Tidak hanya para pelakunya, tapi juga para politisi dan media yang menyulut Islamofobia dan kebencian yang sudah meningkat di Barat, sama-sama bertanggung jawab atas serangan keji ini," ujarnya.
Cavusoglu menyampaikan belasungkawa kepada korban luka dan tewas dalam insiden tersebut. Ia berharap mereka yang terluka dapat segera pulih.
Dua masjid di Christchurch menjadi sasaran penembakan pada Jumat. Serangan dilakukan saat umat Muslim di sana sedang menunaikan shalat Jumat.
Setidaknya 40 orang telah dilaporkan tewas. Kepolisian Selendia Baru juga telah menangkap empat terduga pelaku penembakan.
Salah satu pelaku diketahui bernama Brenton Tarran, seorang warga negara Australia. Dia merekam aksinya saat melakukan penembakan masjid di Christchurch.
Berdasarkan pernyataannya yang diunggah ke media sosial, Tarran mengutarakan kebenciannya pada imigran Muslim di Eropa. Ia pun mendukung gerakan ekstremis di Amerika Serikat (AS).