Kamis 24 Mar 2011 12:10 WIB

Italia Tawarkan Suaka untuk Qaddafi?

Silvio Berlusconi
Foto: AP
Silvio Berlusconi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Kalau ada yang bisa berbicara Moammar Qaddafi dan mengajaknya untuk  menyelinap jauh dari Libya, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi lah orangnya. Keduanya pemimpin pemerintahan ini dikenal  berteman baik.

"Saya bisa meyakinkan dia untuk pergi ke pengasingan," kata Berlusconi minggu ini. Dia bahkan menawarkan untuk pergi ke Tripoli untuk mengatur pertemuan itu sendiri, menjanjikan untuk menegosiasikan apa yang ia sebut sebagai "keluar terhormat dari adegan" bagi pemimpin yang telah memerintah selama 42 tahun di Libya itu. Berlusconi minggu ini mengakui bahwa ia merasa sedih tentang apa yang terjadi di Libya, dan tentang apa yang terjadi kepada temannya. "Saya sedih untuk Qaddafi dan aku turut prihatin," katanya pada acara kampanye di Turin minggu ini. "Apa yang terjadi di Libya adalah pukulan bagi saya pribadi."

Berlusconi dan Gaddafi jauh  dari sebutan kenalan biasa dan atau "teman-bilateral". Keduanya berbagi persahabatan intim yang jelas terlihat setiap kali mereka bertemu. Ketika para pemimpin dunia lainnya ramah berjabat tangan, Berlusconi dan Gaddafi menunjukkan hal yang lebih.

Dalam satu pertemuan Liga Arab, Berlusconi bahkan mencium tangan Gaddafi, sebuah kehormatan yang di Italia umumnya dilakukan untuk Paus.

Namun lepas dari itu semua, serangan udara mematikan yang melumpuhkan perlahan militer Qaddafi diluncurkan dari tanah Italia. Italia juga berjuang keras untuk memiliki seluruh operasi  dari basis NATO di Naples.

Italia tidak punya pilihan selain untuk memberikan penggunaan basis NATO ketujuh mereka. Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Franco Frattini menggambarkan penerapan zona larangan terbang di mata Italia sebagai "misi bukan perang, tetapi misi kemanusiaan, untuk membuat Qaddafi menghormati sepenuhnya gencatan senjata."

sumber : Daily Beast
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement