REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Singapura telah menghentikan impor produk-produk susu dan awetan lainnya dari empat daerah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang, karena khawatir dengan cemaran radioaktif, kata pihak berwenang Kamis.
Otoritas Pertanian-Pangan dan Peternakan (AVA) mengatakan kepada AFP, bahwa pihaknya menghentikan impor produk susu, buah-buahan, sayuran, makanan laut dan daging dari prefektur Fukushima, Ibaraki, Tochigi, dan Gunma dan segera berlaku Rabu malam.
"Penghentian ini sejalan dengan pendekatan kehati-hatian yang diambil oleh negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Australia," kata AVA dalam sebuah pernyataan di lamannya. "Sementara itu, AVA akan terus memantau dan menguji makanan impor dari Jepang," katanya menambahkan.
Amerika Serikat, Australia dan Hong Kong juga membatasi impor susu dan sayuran, dan Perancis menyerukan kepada Uni Eropa untuk melakukan hal yang sama, sementara Jepang sedang menguji air laut untuk mengukur dampak pada kehidupan laut.
Jepang telah memerintahkan menghentikan konsumsi dan pengiriman produk-produk pertanian yang ditumbuhkan di dekat pembangkit listrik Fukushima, yang dilanda oleh gempa kuat dan tsunami pada 11 Maret, yang memicu ledakan dan kebakaran pada fasilitas nuklir tersebut.
Pelayanan tes-tes kesehatan Jepang pelayanan menemukan peningkatan kadar yodium dan cesium dalam sampel makanan termasuk brokoli dan bayam dari daerah tersebut.