Jumat 25 Mar 2011 09:28 WIB

Bujuk Demonstran, Suriah Bakal Hapus Keadaan Darurat

Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Foto: britannica.com
Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, DERAA - Sebuah komite dibentuk Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mempelajari kemungkinan penghapusan keadaan darurat di negara itu. Demikian disampaikan penasihat presiden Kamis (24/3).

Komite tersebut juga harus mempelajari bagaimana cara meningkatkan standar hidup rakyat Suriah. Disamping  itu, Assad juga berjanji akan merombak hukum untuk memberi kebebasan kepada media dan ruang bagi lebih banyak partai politik, tambah penasehat Assad.

Presiden juga menunjukkan komitmen untuk melakukan penyelidikan terhadap kekerasan yang terjadi di Deraa. Di kota sebelah selatan Suriah tersebut, beberapa hari terakhir terjadi bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan yang menewaskan puluhan orang.

Menurut Assad, dia tidak memberi mandat untuk menggunakan kekerasan terhadap para pendemo. Keadaan darurat pertama kali diberlakukan pada 1963. Dengan keputusan tersebut, membuat tentara atau polisi dapat campur tangan ketika terjadi demonstrasi.

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement