REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO – Duta Besar Arab Saudi untuk Mesir, Ahmed Abdul Azis Al-Qattan, membantah laporan sejumlah media dan kantor berita yang menyebut negaranya melakukan tekanan terhadap Dewan Tinggi Militer (DTM) agar tidak menggelar persidangan terhadap mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Selain itu, Al-Qattan juga membantah sejumlah laporan media yang menyatakan negaranya akan memulangkan para pekerja asal Mesir dari Arab Saudi. “Berita itu tidak benar sama sekali. Dan belum pernah dibahas dalam setiap pertemuan antar pejabat kedua negara di tingkat manapun,” kata Al-Qattan dalam pernyataan persnya yang dikirimkan ke beberapa kantor berita, termasuk Al-Islam Al-Yaum, Jumat (25/3).
Al-Qattan menambahkan, beberapa berita dan laporan tersebut adalah palsu dan bohong. “Itulah yang saya rasakan ketika membaca berita ini,” ujarnya.
Al-Qattan juga mengaku hadir dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Saud Al-Faisal dengan Ketua DTM Marsekal Mohamed Hussein Tantawi. Pertemuan juga dihadiri beberapa anggota DTM. “Dan kami tidak menangani masalah ini dari dekat atau jauh,” tegasnya.
Beberapa situs berita dan surat kabar Mesir maupun Arab menurunkan laporan tentang adanya tekanan Saudi dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) terhadap DTM agar mencegah terjadinya peradilan bagi Mubarak. Jika permintaan ini tidak direspon, maka Saudi akan menghentikan investasinya di Mesir dan mengusir pekerja migran Mesir dari negara kerajaan tersebut.