Jumat 25 Mar 2011 16:08 WIB

Akun Facebook Intifadhah Bikin Gerah Israel

Rep: CR01/ Red: Didi Purwadi
Jamaah Palestina bentrok dengan tentara Israel di area dua masjid suci
Foto: Palestinian Information Center
Jamaah Palestina bentrok dengan tentara Israel di area dua masjid suci

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Pemerintahan Zionis Israel menuntut pendiri situs jaringan sosial Facebook, Mark Zuckerberg, agar segera menutup akun Intifadhah Palestina Ke-III. Menteri Informasi Israel, Yuli Edelstein, dalam suratnya yang ditujukan kepada pendiri Facebook, mengatakan Intifadhah Palestina Ke-III adalah karya provokatif.  

“Saya menulis surat ini kepada anda bukan karena posisi saya, tapi sebagai mitra anda dalam memperjuangkan nilai-nilai kebebasan berekspresi,” kata Edelstein sebagaimana dilansir Al-Islam Al-Yaum, Jumat (25/3). “Terkait kebebasan berekspresi, maka  harus ada akal sehat yang membedakan antara kebebasan berpendapat dengan kebebasan menghasut."

Edelstein mengatakan, tidak dibutuhkan pembicaraan terperinci untuk menunjukkan apa yang dimaksud provokatif pada halaman akun yang dimaksud. “Di mana disebutkan orang Israel atau Yahudi selalu menyakiti orang Palestina yang tak bersalah dan lain-lainnya.”

Sementara itu, pengelola Intifadhah Palestina Ke-III mengatakan, pernyataan Edelstein yang menyudutkan mereka hanyalah dusta belaka. "Sejak didirikan, akun ini tidak bertujuan untuk menghasut seseorang atau pemerintah Israel. Kami hanya menyerukan aksi damai. Bagaimana mereka dapat menuduh kami melakukan sesuatu yang tidak kami lakukan,” ujarnya.

Pengelola Intifadhah menegaskan,"Kami menyarankan Edelstein memeriksa semua yang telah kita terbitkan sejak awal. Dan kami yakin, ia takkan melihat sesuatu yang mendorong terjadinya agresi dan kekerasan." 

sumber : Al-Islam Al-Yaum
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement