REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Uni Emirat Arab (UEA) akan mengirimkan 12 pesawat untuk mendukung koalisi internasional dalam misi guna melindungi penduduk sipil dari serangan pasukan Gaddafi di Libya, kata Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada Jumat (25/3). "Saya berbincang... dengan putra mahkota UEA, yang mengatakan kepada saya bahwa Emirat telah memutuskan untuk menerbangkan 12 pesawat ke pasukan koalisi," kata Sarkozy disela temu puncak dua hari Uni Eropa di Brussels, Belgia.
UEA merupakan negara Arab kedua yang mengirimkan pesawat ke pasukan koalisi setelah Qatar, yang sudah menerbangkan dua pesawat jet tempur dan dua pesawat pengangkut militer ke salah satu markas udara di Laut Mediterania. Dewan Keamanan PBB memberlakukan zona larangan terbang atas Libya pada 17 Maret, dengan perintah "segala tindakan yang diperlukan" guna melindungi penduduk sipil dari serangan Muamar Gaddafi ke wilayah yang dikuasai oleh pemberontak.
Operasi militer di Libya, bernama sandi 'Odyssey Dawn', sudah berjalan sejauh ini oleh 13 negara, di antaranya Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Negara anggota NATO setuju pada Kamis untuk bertanggung jawab terhadap pelaksanaan zona larangan terbang di Libya, tetapi pasukan koalisi akan terus melakukan banyak misi serangan udara terhadap tentara angkatan darat Gaddafi.
Pesawat tempur barat telah diterbangkan pada lebih dari 300 pertempuran di negara Afrika Utara dan menembakkan 162 peluru kendali dalam misi PBB.