Jumat 25 Mar 2011 17:38 WIB

Diduga untuk Pemberontak Syiah, Ribuan Senjata Selundupan Berhasil Digagalkan

Rep: CR01/ Red: Didi Purwadi
Senjata selundupan (ilustrasi)
Foto: Antara
Senjata selundupan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI - Aparat keamanan Dubai, Uni Emirat Arab, berhasil menggagalkan penyelundupan 16 ribu pengiriman senjata api dari Turki ke Yaman. Sebagaimana dilaporkan koran Al-Sharq Al-Awsat, polisi Dubai mengatakan senjata-senjata tersebut berasal dari Turki. Senjata tersebut kabarnya akan dikirim ke provinsi Sa’dah, Yaman.

Ini adalah salah satu penyitaan terbesar yang pernah dilakukan aparat kepolisian Dubai. Pistol jenis revolver sebanyak 16 ribu yang diselundupkan ini direncanakan berlabuh di dermaga salah satu pelabuhan Teluk. Namun, penyelundup mengubah arah pelayaran menuju Dubai pada saat-saat terakhir.

Polisi Dubai menolak memberikan konfirmasi apakah senjata-senjata tersebut akan dikirim kepada kelompok Syiah Houthi yang kerap melakukan pemberontakan di wilayah Sa’dah. Polisi hanya mengatakan bahwa mereka telah berhasil menangkap sang pedagang senjata dan enam orang Arab lainnya yang terlibat dalam kasus ini.

“Senjata-senjata ini adalah benda-benda mematikan. Senjata ini mungkin digunakan untuk melakukan pembunuhan di negeri yang tengah dilanda konflik itu,” kata Kepala Kepolisian Dubai, Letnan Jenderal Dahi Khalfan Tamim, dalam konferensi pers, Kamis (24/3).

Ketika ditanya apakah dalang penyelundupan ini orang-orang Syiah Houthi? Jenderal Tamim menjawab,“Kami tidak bisa menuduh kelompok Syiah sampai jelas siapa orang di balik pengiriman ini.”

Jenderal Tamim membantah jika senjata-senjata itu akan digunakan untuk mendukung operasi militer di Yaman. Ia juga menolak tuduhan jika pemerintah Yaman terlibat dalam penyelundupan. “Penyelundupan ini tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah… Karena, pemerintah bisa mendapatkan senjata melalui jalur-jalur resmi dan sah,” pungkasnya.

sumber : Al-Sharq Al-Awsat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement