REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas Sabtu bertemu dengan delegasi gerakan Hamas Palestina, pesaingnya, di Ramallah untuk membahas upaya rekonsiliasi, menurut kantor berita Palestina WAFA. "Tidak akan ada ketenangan, yang dapat menjamin pembentukan negara Palestina dengan ibu kota di Yerusalem tanpa berakhirnya perpecahan dan rekonsiliasi nasional," kata Abbas kepada delegasi Hamas yang dipimpin oleh ketua parlemen Aziz Dweik.
Pada 16 Maret, Abbas mengumumkan kesediaannya untuk mengunjungi Gaza guna melakukan pembicaraan rekonsiliasi. Kunjungan ini akan menjadi yang pertama sejak Hamas mengusir Fatah, yang dipimpin Abbas, dari Gaza pada tahun 2007, dan merebut kekuasaan dalam kantong wilayah tersebut.
Abbas juga mengatakan bahwa Hamas dan Fatah harus berdiri bersama melawan masalah Palestina, termasuk terus berlangsungnya agresi Israel dan ancaman invasi ke Gaza. Setelah pertemuan, yang berlangsung untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, Dweik mengatakan kepada para wartawan bahwa pertemuan itu diadakan dalam 'atmosfir positif' dan berjanji bahwa Hamas akan meningkatkan persiapan untuk kunjungan Abbas ke Gaza.
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan pekan lalu bahwa rekonsiliasi Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah dengan Hamas, yang Israel anggap sebuah organisasi teroris, akan serius menghambat pembicaraan perdamaian dengan Palestina.