REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUTV- Satu bom meledak Sabtu malam di pintu masuk sebuah gereja di kota Zahle,Lebanon timur, tidak ada korban, kata seorang pejabat gereja, Ahad (27/3). Bom itu, yang diperkirakan seberat dua kilogram bahan peledak ditempatkan di pinggir pintu masuk Gereja St Mary, satu gereja ortodoks Suriah,kata pendeta Youstinios Boulos Safar kepada AFP.
Bom itu meledak pukul 04:15 waktu setempat (08:15 WIB), merusak satu bagian pintu gereja dan bangku-bangku di dalam serta altar, kata Safar. Tujuh mobil yang diparkir dekat lokasi itu juga hancur. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
"Saya mengecam serangan seperti ini dan mendesak masyarakat tetap tenang," kata Safar, yang berasal dari Suriah dan uskup Zahle, satu kota yang banyak dihuni warga Kristen sekitar 50km dari ibu kota Beirut.
Ia mengatakan berencana akan menyelenggarakan kebaktian Minggu di gereja itu kendatipun serangan tersebut. Gereja itu terletak di daerah industri Zahle, di mana tujuh warga Estonia diculik awal pekan ini oleh para pria bersenjata. Para pejabat melakukan satu operasi pencarian terhadap para korban akan tetapi sejauh ini tidak dapat menemukan orang-orang yang diculik itu.