Senin 28 Mar 2011 10:42 WIB
Serangan Koalisi di Libya

'Serangan Militer ke Libya tak Mengancam Kepentingan AS'

Menteri Pertahanan AS Robert Gates
Foto: Reuters
Menteri Pertahanan AS Robert Gates

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak pihak bertanya-tanya apakah serangan militer yang dikomandoi Amerika Serikat (AS), sebelum diambil alih NATO, akan membahayakan kepentingan negara tersebut. Pernyataan itu terkait aksi militer AS terhadap beberapa negara sebelumnya seperti Afghanistan dan Irak, yang belakangan menggangu kepentingan negara Paman Sam.

Namun, Menteri Pertahanan Robert Gates menegaskan bahwa aksi militer tersebut sama sekali tidak mengganggu kepentingan utama AS. "Namun, itu mengancam kepentingan yang terkait dengan Liga Arab, Eropa, masalah kemanusiaan secara umum. Setelah terjadi revolusi di timur dan barat Libya, yaitu di Mesir dan Tunisia, destablisasi yang sedang terjadi di Libya ini kemungkinan dapat mengancam hasil revolusi di Mesir dan Tunisia. Itulah yang menjadi pertimbangan Amerika," tuturnya.

Hal tersebut disampaikan Gates dalam program 'This Week' di stasiun televisi ABC bersama dengan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang juga mengungkapkan kemungkinan apa terjadi jika intervensi terhadap Libya tidak dilakukan.

Sementara, Menlu AS Hillary Clinton juga membela keputusan Amerika memimpin pasukan koalisi menegakkan zona larangan terbang di Libya. Clinton mengatakan bahwa Libya sangat penting bagi Inggris, Perancis, Italia dan sekutu-sekutu NATO lainnya, serta negara-negara Arab mitra Amerika.

Clinton mengatakan, "Bayangkan apabila Amerika hanya berpangku tangan, sementara Benghazi yang berpenduduk 700.000 diserang habis. Puluhan ribu orang mungkin sudah dibunuh dan ratusan ribu lainnya tidak bisa mengungsi ke mana pun atau membanjiri Mesir, yang sedang mengalami masa peralihan yang sulit. Jika Amerika tidak berbuat apa-apa, mereka akan berteriak 'Mengapa Amerika tidak berbuat apa-apa?'"

sumber : Voanews.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement