REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah korban gempa yang disusul Tsunami Jepang pada 11 Maret dua pekan lalu terus bertambah. Bahkan jumlahnya mencapai angka yang signifikan, yakni sekitar 28 ribu.
Menurut Badan Nasional Kepolisian Jepang, Senin (28/3) berdasarkan data yang diperolehnya, yang bisa dikonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa yang meninggal dan hilang sudah mencapai 28 ribu.
Menurut badan itu, yang mengumpulkan data dari perfekter atau wilayah yang terkena gempa dan tsunami, bahwa sekitar 10.901 dikonfirmasikan meninggal. Selain itu, sebanyak 17.649 dilaporkan belum dapat diketahui hingga saat ini.
Berdasarkan list, sebanyak 2776 mengalami luka-luka. Gempa itu telah menjadi bencana alam paling mematikan di Jepang sejak Gempa bumi besar Kanto, pada 1923 yang menewaskan lebih dari 142.000 orang. Ratusan ribu orang telah mengungsi dari rumah mereka dan berlindung di fasilitas darurat.