Senin 28 Mar 2011 19:56 WIB

Rusia: Serangan ke Pasukan Qaddafi tak Termasuk Mandat PBB

Tentara Prancis mengisi roket di pesawat tempur Prancis untuk menyerang Libya, Kamis.
Foto: AP
Tentara Prancis mengisi roket di pesawat tempur Prancis untuk menyerang Libya, Kamis.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia, Senin (28/3) mengatakan serangan terhadap pasukan setia kepada pemimpin Moammar Qaddafi dan campur tangan dalam perang saudara di Libya tidak didukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam kritikan terbaru terhadap gempuran sekutu Barat, Rusia, melalui Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov, mengatakan resolusi yang diloloskan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 17 Maret, bertujuan melindungi warga Libya.

"Namun, ada sejumlah laporan, yang tak seorang pun mampu membantahnya, bahwa pasukan sekutu menyerang pasukan Qaddafi, serta laporan tentang dukungan terhadap pemberontakan bersenjata," kata Lavrov. "Sangat jelas pertentangan di sana," katanya.

"Kami rasa, campur tangan pasukan sekutu dalam perang saudara di sana tidak termuat dalam Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu," kata Lavrov ketika ditanya tentang Libya dalam temu pers bersama Menteri Luar Negeri Kirgiztan.

Rusia memiliki hak veto sebagai negara anggota tetap Dewan Keamanan. Namun negeri beruang merah itu memilih tidak menghadang resolusi itu, yang membolehkan segala tindakan, yang diperlukan, guna menegakkan wilayah larangan terbang.

Tapi, pemimpin Rusia terus menyampaikan kekhawatiran tentang resolusi tersebut, yang memberikan rentang waktu luang kepada pasukan sekutu. Perdana Menteri Vladimir Putin membandingkan resolusi tersebut sebagai seruan perang salib pada zaman pertengahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement