Senin 28 Mar 2011 20:26 WIB
Serangan Koalisi di Libya

Rusia Khawatir Campur Tangan Barat dalam Perang Libya

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW--Rusia pada Senin mengungkapkan kekhawatiran mengenai tujuan utama serangan Barat atas Libya dengan mengatakan bantuan untuk kelompok perlawanan Libya sebagai gangguan, yang tidak dikenai sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kami membaca di berita media bahwa pejabat dari negara peserta gerakan tersebut mengatakan bahwa mereka hanya mengikuti tujuan melindungi rakyat," kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov kepada wartawan.

"Namun, di lain pihak, kami mendapati berita, dan tidak ada yang membantahnya bahwa pasukan sekutu membom pasukan pemimpin Libya Muamar Gaddafi untuk mendukung kelompok perlawanan bersenjata," tambahnya.

"Di sini ada pertentangan jelas. Kami yakin bahwa campur tangan sekutu dalam perang saudara tidak dikenai sanksi oleh resolusi Perserikatan Bangda-Bangsa," kata Lavrov. Komentar Lavrov tersebut menunjukkan kekhawatiran Moskwa bahwa tujuan utama serangan udara Barat memaksakan daerah larangan terbang atas pasukan Gaddafi adalah menggulingkan pemerintah Libya demi keuntungan kelompok perlawanan.

Rusia memilih abstain dari resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, yang memberikan wewenang untuk geraka tentara, menahan diri dari menggunakan hak vetonya, yang sesungguhnya dapat mencegah usulan tersebut disahkan.

sumber : antara/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement