REPUBLIKA.CO.ID,Pentagon akan memindahkan secara berangsur-angsur beberapa kapalnya dari Laut Tengah (di dekat Libya) sekarang karena NATO akan mengambil-alih komando serangan internasional di Libya, menurut beberapa pejabat militer Amerika Serikat, Senin.
"Ada rencana untuk keluar dari sana yang akan dilakukan. Saya tidak tahu waktu tepatnya. Itu akan berangsur-angsur ketimbang tiba-tiba," kata salah seorang pejabat, yang berbicara tanpa menyebut nama.
NATO, Ahad, telah setuju untuk mengambil-alih semua operasi di Libya, mengajukan aliansi 28 negara itu untuk memimpin serangan udara yang telah mengincar kekuatan militer pemimpin Libya Muamar Gaddafi, embargo senjata dan zona larangan terbang yang dirancang untuk melindungi warga sipil Libya.
Kapal-kapal yang akan dipindahkan dari Laut Tengah, dekat Libya, itu mencakup beberapa kapal perusak atau kapal selam yang telah digunakan untuk meluncurkan rudal-rudal Tomahawk sejak AS, Inggris, Prancis dan beberapa negara lain memulai aksi militer lebih dari sepekan lalu.
Tentara loyalis di Libya terus memerangi pasukan pemberontak yang sudah dibuat berani oleh serangan udara yang tampaknya telah memperlemah kemampuan militer Gaddafi.
Ketika AS dan negara lain memulai serangan terhadap Gaddafi, Pentagon memiliki 11 kapal yang ditempatkan di Laut Tengah, termasuk tiga kapal selam, dua kapal perusak yang memandu rudal dan dua kapal serang amfibi yang membawa sejumlah helikopter.
Sekarang ini tidak ada kapal induk AS yang ditempatkan di dekat Libya.