Selasa 29 Mar 2011 10:52 WIB

Ulama Libya: Hentikan Pembunuhan Warga Sipil

Rep: CR01/ Red: Didi Purwadi
Anak-anak Libya bermain di atas tank milik militer Libya
Foto: AP/Hussein Malla
Anak-anak Libya bermain di atas tank milik militer Libya

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH - Asisten Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Muslim, Syekh Salman bin Fahd Al-Audah, mengutuk agresi militer terhadap warga sipil Libya di kota Misurata. “Apa yang terjadi di Misurata adalah tragedi kemanusiaan yang mengerikan, disebabkan oleh agresi tentara bayaran dan penembak jitu,” katanya.

Al-Audah menyerukan semua pihak yang memiliki hati nurani dan kapasitas untuk segera berbuat menyelamatkan situasi, khususnya kepada UEA (Uni Emirat Arab) dan Qatar. “Hendaknya mereka menghentikan agresi internasional dan melindungi warga sipil Libya dari penindasan tiran.”

Menurut Al-Audah, ia tidak menemukan konsensus mengenai ilegalitas sistem seperti yang terjadi dengan rezim Libya. Konsesus yang disepakati ulama Azhar, ulama senior Arab Saudi, dan ulama Libya. Tidak ada rezim Arab atau internasional yang berpihak pada Muamar Qadafi. 

“Memang tidak ada legitimasi rezim Libya dari segi apapun kita melihatnya. Namun, saya juga tidak menemukan konsensus mengenai legalitas serangan terhadap rezim tersebut,” katanya.

Al-Audah menambahkan bahwa ulama Al-Azhar memang telah mengeluarkan fatwa tentang ketidakabsahan pemerintahan Libya karena rezim tersebut kejam. “Dan para ulama senior sejak masa Syekh Ibnu Baz, semoga Allah mengasihi beliau, telah mengeluarkan fatwa khusus tentang sosok Qadafi dan pengkafiran terhadapnya, di samping fatwa ulama Libya,” ujarnya.

sumber : Al-Riyad
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement