REPUBLIKA.CO.ID,SANA’A – Mayor Jenderal Ali Muhsin al-Ahmar, komandan militer Yaman wilayah utara, akan mengakui otoritas pemerintahan Yaman di masa mendatang. Karena, kekuasaan itu didapat dengan cara yang sah.
Pernyataan Ahmar ini muncul terkait dengan maraknya aksi unjuk rasa yang menentang kekuasaan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. "Saya ingin meyakinkan semua pihak bahwa saya akan mengakui otoritas yang sah yang diberikan terhadap orang-orang untuk mengurus negara. Saya pikir sudah waktunya bagi saya untuk menikmati sisa hidup yang jauh dari konflik politik," kata Ahmar.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman, Ahmar juga mengaku khawatir akan ketidakpedulian Saleh terhadap kelompok Al-Qaidah yang beroperasi di negaranya dan tengah berupaya menguasai pemerintah dan menggunakan rakyat Yaman untuk saling membantai dengan saudara sendiri.
Adapun terkait dengan pilihannya untuk bergabung dengan kelompok penentang Saleh adalah berdasarkan keyakinan pribadi. "Pilihan untuk bergabung dengan kelompok revolusi adalah opsi terakhir untuk setiap pemilik hati nurani,” ujarnya. “Bergabung dengan kelompok revolusi adalah fakta yang berlaku, karena pemerintah telah menutup semua opsi damai lainnya."
Mayor Jenderal Al-Ahmar tidak percaya dengan janji-janji Presiden Yaman yang akan melepaskan kekuasaan dengan damai akhir tahun ini. “Pengalaman mengajarkan saya selama bekerja dengan Presiden, sulit untuk mempercayainya. Dia menghindari faktor waktu dengan bertaruh bahwa para demonstran akan kalah dan akan bosan dengan aksinya," katanya.