Selasa 29 Mar 2011 13:13 WIB

Menhan: Pasukan Perdamaian Harus Berbendera PBB

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Menhan
Menhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, Indonesia hanya mengirimkan pasukan ke Libya jika berbendera Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurut Purnomo, saat ini ada beberapa negara yang meminta Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian. Pasukan juga bisa dikirim jika telah ada gencatan senjata.

"Kita ke sana itu biasanya dengan bendera PBB. Jadi, kita tidak bisa ke sana atas permintaan negara per negara," kata Purnomo di Kantor Presiden, Selasa (29/3). Pasukan perdamaian bisa masuk apabila di antara kedua belah pihak yang bertikai sudah ada penurunan tensi.

Keterlibatan Indonesia dalam pasukan perdamaian Internasional, kata Purnomo, didasari Pembukaan UUD 45, Indonesia ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia. "Ada banyak yang minta kepada kita negara per negara, nah itu kita agak hati-hati, kecuali ASEAN," katanya.

Dengan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN, Purnomo mengatakan, kalau ada permintaan dua negara yang bertikai, Indonesia siap mengirimkan pasukan. "Seperti juga yang kita persiapkan sekarang untuk border di Kamboja dan di Thailand, itu tergantung dari luasnya konflik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement